Ubah Kemasan, Banyak Pelaku Usaha di Jateng Naik Kelas

Ubah Kemasan, Banyak Pelaku Usaha di Jateng Naik Kelas

SAMBUTAN - Ketua Dekranasda Kota Pekalongan, Inggit Soraya saat menyampaikan sambutan dalam kegiatan pelatihan kemasan oleh Dinas Perindustrian dan Ketenagakerjaan (Dinperinaker) Kota Pekalongan.-Ainul Atho-

KOTA - Kemasan produk dinilai dapat meningkatkan nilai tawar. Perubahan Kemasan produk yang lebih menarik, sudah membawa banyak pelaku usaha di Jawa Tengah naik kelas. 

 

Pembina Industri Ahli Muda Sub Koordinator Pengembangan Kemasan, Balai Industri Kreatif Digital dan Kemasan Disperindag Provinsi Jawa Tengah, Siti Nurmar Laela mengungkapkan bahwa banyak kemasan milik pelaku usaha di Jateng yang sudah naik tingkat.

 

Semula hanya dengan kemasan plastik biasa, sekarang bisa berjualan di tingkat nasional bahkan internasional dengan mengubah tampilan kemasan yang lebih 'eye catching'. Selain itu, bagi pelaku usaha di sektor pangan, harus mencantumkan nama produk, komposisi, nilai gizi, tanggal pembuatan dan kadaluarsa serta sertifikat halal.

 

“Kami ingin mengubah mindset pelaku usaha, yang penting jualannya laku, tetapi mereka harus memahami betul seberapa pentingnya kemasan untuk menarik konsumen, di samping pengaman produk juga sebagai sarana informasi dan promosi,” kata Laela dalam kegiatan  pelatihan kemasan oleh Dinas Perindustrian dan Ketenagakerjaan (Dinperinaker) Kota Pekalongan, di hotel Howard Johnson, Senin (27/2/2023).

 

Sementara itu, Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Pekalongan, Inggit Soraya untuk mendorong pelaku usaha untuk membuat kemasan produk yang menarik dan komunikatif. Menurut Inggit, kemasan tidak hanya sebagai pelindung dan menarik pandangan pelanggan untuk membeli produk tapi kemasan juga harus dapat dengan cepat menyampaikan pesan dengan jelas semua informasi yang harus disampaikan kepada pembeli.

 

“Pelaku usaha ini masih banyak kendala yang dihadapi salah satunya minimnya kesadaran untuk membuat kemasan menarik terhadap produk, pelaku ini lebih fokus ke produk saja padahal ada satu hal lain yang tidak boleh dilupakan yaitu kemasan,” katanya.

 

Disampaikan Inggit, di tengah kemajuan teknologi dan informasi pasar online menjadi sarana yang sangat digemari oleh masyarakat. Di mana pembeli hanya menilai suatu produk lewat kemasan dahulu tanpa melihat kualitas. Tak hanya itu, dalam kesempatan tersebut, sebagai ketua Dekranasda, ia mendorong pelaku usaha untuk mempunyai brand dan logo agar pembeli lebih yakin produk yang dibeli punya kualitas tinggi.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: