M Hasan Bisyri Pimpin PD Muhammadiyah

M Hasan Bisyri Pimpin PD Muhammadiyah

UCAPAN SELAMAT - Para anggota Musyda memberikan ucapan selamat kepada M Hasan Bisyri, Aslam Fatkhudin, dan M Ainur Rofiq yang telah ditetapkan menjadi Ketua, Sekretaris, dan Bendahara PDM Kota Pekalongan Periode Muktamar 48. (Akhmad Saefudin)--

KOTA - Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Pekalongan akhirnya sukses melangsungkan proses suksesi kepemimpinan dengan sukses, Sabtu (20/5/2023), di komplek MBS Putri Taruna Krapyak. Dari hasil musyawarah 11 Pimpinan Daerah terpilih, Dr M Hasan Bisyri resmi nahkodai Muhammadiyah Kota Pekalongan Periode Muktamar 48.

Sebelumnya anggota musyda selaku pemilik suara yang terdiri dari Pleno PDM, PCM, PRM, dan organisasi otonom (Ortom) telah memilih 11 calon Pimpinan Daerah, yakni M Hasan Bisyri, M Ghozali, Aslam Fatkhudin, Mohammad Ainur Rofiq, Akhmad Jalaludin, Muflichin, Pasrum Affandi, Sudi R Ibnu Sholeh, Tubagus M Sadaruddin, Makmur Sofyan Mustofa, Usamah Said.

Berikutnya, 11 Pimpinan Daerah Muhammadiyah terpilih ini bertindak selaku formatur untuk bermusyawarah memilih nama Ketua, Sekretaris, dan Bendahara. Hasilnya, mereka memufakati M Hasan Bisyri untuk memimpin Muhammadiyah Kota Pekalongan, didampingi Aslam Fatkhudin sebagai Sekretaris, dan Mohammad Ainur Rofiq menjadi Bendahara.

Sementara itu, hasil Musda Aisyiyah Kota Pekalongan menghasilkan duet Rita Rahmawati dan Eka Wahyuningsih menjadi Ketua dan Sekretaris PDA Kota Pekalongan Periode Muktamar 48.

Musyda Muhammadiyah dan Aisyiyah sendiri berlangsung lancar dan kondusif. Pembukaan Musyda juga dihadiri Sekretaris Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jateng Dodok Sartono, Wakil Wali Kota Pekalongan H Salahudin, Ketua MUI Kota Pekalongan, pimpinan Ormas Islam seperti PCNU, Al-Irsyad, Rifa'iyah, LDII, dan lainnya, serta dihadiri jajaran Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Pekalongan periode 47, serta peserta dan anggota Musda baik dari unsur PDM, PCM, PRM, hingga Ortom. 

Di luar dinamika menjelang dan saat pelaksanaan, Musyda Muhammadiyah Kota Pekalongan Periode Muktamar 47 ini ternyata menyuguhkan 3 keunikan tersendiri. Dalam Musyda kali ini, untuk pertama kalinya menggunakan sistem pemilihan secara elektronik atau e-voting. Penggunaan sistem e-voting ini melanjutkan apa yang diadopsi dalam Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah di UMS Solo serta Musywil Jateng di Tegal.

Dalam pelaksanaannya, sebanyak 73 anggota MUSDA masing-masing akan dipanggil untuk mendapatkan kode akses ke platform e-voting Musyda Muhammadiyah dalam selembar kertas kecil berisi nama, asal utusan, dan kode akses. Setelah itu, anggota akan diarahkan masuk ke ruang pemilihan di sebuah ruangan dengan belasan perangkat laptop.

Setelah log in dengan kode tadi, muncullah 43 foto dan nama 43 daftar calon Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Pekalongan. Anggota Musyda tinggal memilih 11 nama dengan cara mengklik, di mana nama-nama yang dipilih itu otomatis akan muncul di bilah sebelah kiri layar, sehingga tetap terpantau. Setelah mengecek kembali 11 nama yang dipilih dan yakin, maka tinggal klik tombol submit, dan otomatis suara kita akan terekapitulasi di sistem.

Perolehan hasilnya pun bisa langsung dilihat di ruang sebelah, di mana panitia pemilihan telah memasang satu monitor besar di dinding. 

"Ini untuk pertama kalinya Musyda Muhammadiyah menggunakan e-voting. Dan ini relevan dengan semangat Muhammadiyah yang berkemajuan," ungkap Ketua PDM Kota Pekalongan periode Muktamar 47, Pasrum Affandi.

Musyda periode Muktamar 48 ini berhasil dituntaskan dalam satu hari, Sabtu (20/5/2023), mulai pukul 08.00 sampai pukul 16.30 WIB. Padahal sedianya, Musyda sedianya telah direncanakan awal selama 2 hari. Namun dalam perjalanannya, panitia akhirnya memutuskan untuk menyelesaikan Musyda hanya dalam satu hari. 

"Panitia memutuskan untuk menyingkatnya menjadi satu hari dari rencana awal 2 hari, karena alasan efisiensi. Alhamdulillah, hari ini nyatanya bisa tuntas dalam satu hari," kata Ainur Rofiq mewakili panitia.

Dari hasil pemilihan oleh anggota Musyda secara e-voting, M Hasan Bisyri sendiri berhasil mendapatkan suara terbanyak dari 11 calon terpilih. Namun demikian, dalam sistem pemilihan di Muhammadiyah, pemilik suara terbanyak tidak serta merta menjadi ketua, karena penentuan ketua dimusyawarahkan sendiri oleh 11 calon Pimpinan Daerah Muhammadiyah terpilih (formatur). 

Namun dari hasil musyawarah, formatur ternyata mencapai mufakat untuk mengamanahkan posisi Ketua PDM kepada M Hasan Bisyri. "Sebetulnya sejak awal saya niatnya cuma ingin jadi pendorong saja, membersamai di PDM. Tetapi ternyata teman-teman formatur malah mengamanahkan ke saya. Ya, bismillah saja wes," ungkap Ketua PDM Kota Pekalongan terpiih ini saat menyampaikan sambutan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: