Jalan Yosorejo - Songgodadi Rusak Parah

Jalan Yosorejo - Songgodadi Rusak Parah

**Tak Kunjung Diperbaiki, Warga Patungan Perbaiki Jalan

PETUNGKRIYONO - Jalan kabupaten sepanjang Desa Yosorejo - Tlogopakis - Curugmuncar - Songgodadi di Kecamatan Petungkriyono, banyak yang rusak.

Janji pemerintah daerah untuk membangun jalan itu tak kunjung ditepati. Warga pun secara spontan iuran untuk memperbaiki jalan itu sesuai kemampuannya.

Salah satu tokoh masyarakat Desa Songgodadi, Daslam, kemarin, menyatakan, dari ruas Yosorejo - Songgodadi ada tiga titik yang kerusakannya paling parah. Yakni ruas Garung - Kambangan, ruas Kambangan - Curugmuncar, dan terakhir ruas Curugmuncar - Songgodadi.

"Ada tiga titik ruas jalan yang rusak parah. Karena sudah melakukan usulan dan beberapa kali dirapatkan di musrenbang kecamatan sampai hari ini belum ada realisasi dari pemerintah daerah akhirnya warga berinisiatif memperbaikinya," tutur dia.

Perbaikan jalan itu inisiatif pertama muncul dari paguyuban sopir doplak wilayah Petung. Per doplak iuran Rp 100 ribu. Terkumpul uang Rp 7 juta. Niatan awal perbaikan jalan dengan semen itu hanya di tanjakan Garung. Karena di titik itu kondisinya paling sulit dilalui dan rawan laka lantas.

"Para sopir doplak ini peduli dengan kondisi jalan rusak yang setiap hari dilalui. Mereka dan juga anak-anak sekolah, untuk pemerintahan dan pendidikan, juga kesehatan. Itu satu-satunya akses jalan yang dilewati. Menyatukan dari Songgodadi- Petungkriyono sampai ke Doro," kata Daslam.

"Sebetulnya yang didapat dari sopir-sopir ini kurang lebih Rp 7 juta tapi niatnya hanya untuk satu ruas di tanjakan Garung. Itu tanjakan tinggi dan kerusakannya paling parah," lanjut dia.

Melihat sopir doplak peduli dengan jalan rusak, kata dia, banyak warga yang ikut terpanggil. Warga berduyun-duyun berikan bantuan atau sumbangan. Ada yang beri uang, material semen, pasir, dan juga makanan untuk para pekerja. "Pekerjanya itu bukan hanya sopir, tapi warga desa ikut terjun. Ini murni gotong-royong dan ini adalah jalan PU. Ini yang perlu dicatat. Yang kewajibannya untuk memperbaiki adalah dari pemda. Tapi kayaknya kabupaten sendiri ndak respon," ujarnya.

Dari beberapa usulan yang dijanjikan dari tahun 2020, tahun 2021, sampai tahun 2022 belum ada tanda-tanda ruas jalan itu akan diperbaiki.

"Sampai bulan Agustus 2022 belum ada tanda-tanda untuk diperbaiki. Akhirnya di bulan September ini spontan itu ndak ada perencanaan, para sopir berinisiatif mengumpulkan iuran. Perdoplak iuran 100 ribu. Akhirnya banyak sekali warga yang ikut bantu," ungkap Daslam.

Ia menyebut di hari pertama kerja bakti ada 173 orang yang ikut bekerja memperbaiki jalan rusak.
Itu warga dari Desa Yosorejo, Tlogopakis, Curugmuncar, dan Songgosadi. Karena jalan itu digunakan oleh warga dari empat desa tersebut.

"Kalau hari ini hanya dua desa khususnya Curugmuncar dan Songgodadi. Karena pengguna jalannya hanya warga Curugmuncar dan Songgodadi. Kita kumpul di sini ada 63 orang hari ini," katanya.

Disinggung kerusakan jalan seperti apa, Daslam menyebutkan jalan kabupaten itu dulunya beraspal. Aspal sudah lama mengelupas. Jalan pun bergelombang dan berlubang. Batu-batuan kecil berserakan. Kondisi jalan layaknya seperti sungai asat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: