58 Posyandu Terima Bantuan Alat Kesehatan dari PT BPI, Pj Bupati Batang: 8 Desa Sudah Terbebas dari Stunting
Pj Bupati Batang didampingi Direktur Teknis PT BPI secara simbolis menyerahkan bantuan alat kesehatan bagi posyandu di 58 desa.-Dony Widyo-
Batang - Untuk membantu Pemkab Batang dalam mempercepat penurunan angka stunting dan juga peningkatan kesehatan balita, PT Bhimasena Power Indonesia (BPI) memberikan bantuan alat kesehatan untuk 58 posyandu.
Bantuan tersebut diberikan untuk posyandu yang berada di desa-desa wilayah Kecamatan Kandeman dan Tulis. Bantuan diserahkan secara simbolis oleh Pj Bupati Batang Lani Dwi Rejeki didampingi Direktur Operasional PT BPI, Yoshimitsu Fujii, di aula kantor bupati setempat, Rabu 12 Juli 2023.
Direktur Operasional PT BPI, Yoshimitsu Fujii dalam sambutannya mengatakan, dukungan alat dan infrastruktur kesehatan diberikan untuk 58 posyandu di 14 desa sekitar PLTU Batang.
"Bantuan tersebut merupakan program CSR (Corporate Social Responsibility) PT BPI guna mendukung visi Pemerintah Kabupaten Batang untuk peningkatan layanan kesehatan masyarakat, khususnya untuk percepatan penurunan angka stunting," ujar Yoshimitsu Fujii.
Dijelaskan, sejak tahun 2012 hingga kini PT BPI secara konsisten melaksanakan program CSR kesehatan dengan berbagai kegiatan promotif dan preventif di 14 desa sekitar perusahaan. Hal itu dilakukan guna mendukung program pencegahan dan penurunan stunting, yaitu melalui kegiatan-kegiatan penguatan di 58 posyandu dan 14 Forum Kesehatan Desa.
"Selain itu juga melalui serta peningkatan kapasitas tenaga kesehatan di dua puskesmas, yaitu Kandeman dan Tulis," katanya.
Pada kesempatan itu, Yoshimitsu Fujii juga mengungkapkan terimakasih Pada Pj Bupati Batang dan seluruh unsur Forkopimda, atas dukungannya dalam mengoperasikan PLTU di Kabupaten Batang.
"Kami juga mengucapkan terima kasih atas sinergitas yang selama ini kita bangun bersama, antara BPI, Pemkab Batang dan Forkompimda, sehingga mampu menciptakan cipta-kondisi lingkungan yang kondusif di lingkungan PLTU Batang," tandas Yoshimitsu Fujii.
Sementara itu, Bupati Batang Lani Dwi Rejeki mengatakan, bahwa angka stunting di Kabupaten Batang pada bulan Februari 2023 ini mencapai 10,6 persen. Jumlah tersebut menurun dibandingkan tahun 2022 lalu yang mencapai 14,5 persen.
"Jadi ada penurunan yang signifikan. Mudah-mudahan pada tahun depan pengentasan stunting di Kabupaten Batang akan mengalami penurunan lagi dibawah 10 persen," harap Pj Bupati.
Pj Bupati juga mengungkapkan bahwa saat ini sudah ada 8 desa yang mendapat pendampingan dari PT BPI sudah terbebas dari masalah stunting. Hal itu menandakan efektivitas kegiatan yang dilakukan sangatlah bagus, sehingga mampu membawa dampak positif.
"Untuk itu, posyandu yang sudah menerima bantuan alat kesehatan, saya harapkan bisa digunakan dengan baik dalam pengentasan stunting. Saya hanya titip pada ibu-ibu posyandu yang ada di Kabupaten Batang terus mengawal pengentasan stunting secara intensif," jelas Lani Dwi Rejeki.
Ditambahkan, kasus stunting yang ada di tiap desa harus dientaskan secara bersama-sama. Mengingat jika stunting tidak dientaskan, maka generasi penerus akan mengalami penurunan pertumbuhan, dan perkembangan otak yang tidak optimal.
"Jika seorang balita tidak maksimal pertumbuhannya, maka fisik dan mentalnya akan mengalami penurunan hingga dewasa nantinya. Sehingga pengentasan stunting ini harus terus dilakukan secara bersama-sama," tandasnya. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: