Jangan Tidur di Pagi Hari, Rezeki Bisa Seret

Jangan Tidur di Pagi Hari, Rezeki Bisa Seret

Ilustrasi tidur di pagi hari.-Tangkapan layar freepik.com-

RADARPEKALONGAN - Jika tidak ingin rezeki seret, jangan terbiasa tidur di pagi hari!. Yakni tidur usai shalat Subuh dan terbitnya matahari. Sebab, waktu-waktu itu adalah saat keberuntungan dan waktu pembagian rezeki.

Tidur pagi setelah Subuh bukanlah kebiasaan yang baik. Kebiasaan Tidur di pagi hari biasanya hanya dilakukan oleh orang sakit atau pengangguran. Namun kerapkali, orang lebih memilih kembali Tidur sehabis shalat Subuh. 

Bahkan seolah-olah menjadi kebiasaan tetap yang tidak bisa diganggu gugat. Oleh karenanya, artikel yang disadur dari laman almanhaj.co.id ingin menggugah semangat kita untuk memulai aktivitas sedini mungkin, di pagi hari yang berudara segar.

Baca juga:Cara Tidur Berkualitas Sesuai Rasulullah, Agar Tubuh Bugar di Pagi Hari dan Sehat

Imam Muslim meriwayatkan dalam Shahih-nya, dari Abu Wa’il Syafiq bin Salamah al Asadi, ia berkata: "Suatu hari, usai kami shalat Shubuh, kami pergi menemui Abdullah bin Mas’ud. Kami mengucapkan salam di sisi pintu. Kami diizinkan masuk. Namun kami putuskan untuk menunggu sejenak di luar. Seorang budak berkata: “Tidakkah kalian masuk saja?” Kami masuk, dan ia (Ibnu Mas’ud) sedang duduk bertasbih. Dia bertanya: “Apa yang menghalangi kalian masuk, padahal sudah dipersilahkan?”

“Tidak apa-apa. Hanya saja kami mengira masih ada anggota keluarga yang masih tidur (sehingga kami tidak langsung masuk ke dalam),” jawab kami. 

Ibnu Mas’ud berkata: “Kalian mengira keluarga Ibnu Ummu Abd (maksudnya ia sendiri) adalah orang-orang yang lalai?”

Ia meneruskan untuk bertasbih, sampai tatkala mengira matahari telah terbit, ia memanggil budaknya dengan bertanya: “Lihatlah, apakah sudah terbit?”

Budak itu melihatnya, tetapi belum terbit. Maka ia (Ibnu Mas’ud) meneruskan tasbihnya. Sampai ketika mengira matahari telah terbit, maka ia memerintahkan budak perempuannya: “Wahai, budak. Tolong lihat, apakah sudah terbit?”

Ia (budak itu) melihat, dan ternyata matahari sudah terbit. Maka Ibnu Mas’ud Radhiyallahu anhun berkata:

الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَقَالَنَا يَوْمَنَا هَذَا وَلَمْ يُهْلِكْنَا بِذُنُوبِنَا

“Segala puji bagi Allah yang telah membebaskan hari kami ini, tidak membinasakan kami dengan dosa-dosa kami”.

Syaikh Abdur Razzaq Al Badr berkata, ”Dialog dalam atsar di atas mencerminkan gambaran secara jelas tentang kehidupan yang penuh dengan vitalitas dan tekad tinggi untuk mengoptimalkan waktu pagi hari di kalangan para salafush shalih rahimahullah, terutama para sahabat lantaran kedalaman ilmu agama, sehingga mereka memberikan segala sesuatu pada tempatnya masing-masing.”

Baca lagi:Adab Bangun Tidur Sesuai Sunah Nabi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: