Kapolsek Karanganyar Hadiri Sarasehan Budaya Memperingati 1 Suro Jimawal 1957

Kapolsek Karanganyar Hadiri Sarasehan Budaya Memperingati 1 Suro Jimawal 1957

Sarasehan budaya memperingati 1 Suro Jimawal 1957 di Pastoran Paroki Santo Yohanes Rasul Karanganyar.-Hadi Waluyo-

KARANGANYAR,RADARPEKALONGAN – Kapolsek Karanganyar AKP Giyarto menghadiri sarasehan budaya memperingati 1 Suro Jimawal 1957 di Pastoran Paroki Santo Yohanes Rasul Karanganyar, Kamis malam, 20 Juli 2023.

Kegiatan yang mengambil tema "Wasita Sinandi Sekar Alit" dihadiri juga oleh Pendeta Gereja Paroki Santo Yohanes Rasul Karanganyar Romo FA Teguh Santosa, Kepala Desa Karangsari Achwan Erfandi, ketua RW 06 Desa Karangsari, ketua RT 001 dan RT 006 Desa Karangsari, perwakilan warga Desa RT 001 dan RT 006 Rw 06 Desa Karangsari serta warga Gereja Paroki Santo Yohanes Rasul Karanganyar.

Baca juga:Malam 1 Suro, Sejumlah Senjata Pusaka Peninggalan Pendiri Batang Dijamas

AKP Giyarto dalam kesempatan tersebut menyampaikan untuk selalu menjaga kerukunan, terutama pada tahun Politik ini. “Meskipun berbeda pendapat tetap menjaga kerukunan,” ujarnya.

Ditambahkannya, meskipun berbeda kepercayaan kita semua tetap bisa menjaga situasi keamanan dan ketentraman serta dapat menjaga toleransi antar sesama umat beragama.

“Perlu diketahui peringatan 1 Suro ini baru dilaksanakan pertama kali di Gereja ini, alhamdulillah dapat dihadiri warga sekitar. Dan semoga dapat memberikan manfaat bagi semuanya” ungkapnya.

Dari Kepala Desa Karangsari Achwan Erfandi menyampaikan ucapan syukur atas berkumpulnya warga di kegiatan sarasehan budaya tanpa melihat perbedaan yang tidak menjadi halangan untuk bersilaturahmi.

“Bahwa bulan suro bagi orang Jawa biasa dikeramatkan, kalau di Islam merupakan tahun baru Islam. Bulan ini sebagai tanda bahwa apa yang kita laksanakan pada tahun kemarin agar bisa diperbaiki pada bulan tahun berikutnya,” imbuhnya. 

Sementara itu, pendeta Gereja Paroki Santo Yohanes Rasul Karanganyar Romo FA Teguh Santosa mengungkapkan, dengan akan dilaksanakannya pesta demokrasi, meskipun kita nanti berbeda pendapat agar tetap berjalan bersama untuk menjaga kerukunan. 

Ia mengungkapkan, peringatan Suro dilaksanakan sebagai wujud melestarikan budaya leluhur dan sebagai ucap syukur atas kenikmatan yang telah diberikan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: