Dua Pekan Sudah 3 Kasus Kebakaran Hutan di Wilayah Batang, Perhutani Menduga Ada Unsur Kesengajaan

Dua Pekan Sudah 3 Kasus Kebakaran Hutan di Wilayah Batang, Perhutani Menduga Ada Unsur Kesengajaan

KEBAKARAN - Salah satu kasus kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di Desa Magugowongjati, Kecamatan Gringsing pada Jumat (12/8/2023) malam.-Dhia Thufail-

BATANG – Kasus kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) mulai marak terjadi di wilayah Kabupaten Batang pada musim kemarau ini. Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Batang, Ulul Azmi menyebutkan, bahwa baru baru ini telah terjadi kebakaran hutan di lahan milik Perhutani BKPH Plelen, Kabupaten Batang.

“Ya kebakaran terjadi di lahan milik perhutani di wilayah Kecamatan Gringsing. Namun api berhasil dipadamkan oleh petugas dan tidak timbul korban jiwa,” katanya, Selasa (15/8/2023).

Berdasarkan informasi yang didapat Radar Pekalongan, di bulan Agustus 2023 ini sudah terjadi tiga kali kebakaran hutan di wilayah BKPH Plelen.

Pertama, terjadi di jalan alternatif Alas Roban. Kedua, di Desa Madugowongjati, Kecamatan Gringsing pada Jum'at (12/8/2023) malam. Di mana lahan yang terbakar mencapai luas 2 hektar di petak 92.

Kebakaran di Desa Madugowongjati ini sulit dipadamkan, karena terjadi pada tengah malam dan lokasinya di lereng terjal yang sulit dijangkau.

Banyaknya daun jati kering dan tiupan angin membuat api dengan cepat merambat. Mobil Damkar yang dikerahkan pun tidak mampu mendekati lokasi.

Peristiwa ketiga terjadi pada Senin siang (15/8/2023) di kawasan Perhutani petak 74D, tepatnya di seberang SPBU Timbang, Kecamatan Banyuputih. Kebakaran ini cukup besar, sehingga mobil Damkar kembali dikerahkan.

Asper Perhutani BKPH Plelen BT Santoso mengatakan, bahwa  kondisi cuaca kering membuat daun jati rontok dan semak-semak mengering. Tapi BT Santoso menepis anggapan jika kebakaran di wilayah Perhutani terjadi karena ketidaksengajaan.

Ada beberapa info diterima yang menguatkan dugaan adanya oknum tidak bertanggung jawab yang dengan sengaja membakar hutan entah untuk alasan apa.

"Jika hanya puntung rokok kecil kemungkinan bisa menjadi penyebab api menyala. Kami pernah memergoki ada orang yang membakar dengan sengaja tapi segera lari begitu melihat kami," tegas BT Santoso.

Camat Gringsing, Adhi Bhaskoro menambahkan jika bahaya kebakaran hutan sudah masuk fase waspada dan perlu ditindaklanjuti serius. Tidak hanya wilayah hutan, Adhi juga menyoroti kebakaran yang terjadi di lahan kosong milik perorangan seperti yang terjadi di Desa Sawangan, Kecamatan Gringsing, belum lama ini.

“Meskipun api skala kecil, tapi lahan semak-semak yang terbakar berdekatan dengan pemukiman. Pasukan Damkar pun kembali diterjunkan untuk menjinakkan api tersebut,” terangnya.

Adhi pun menggarisbawahi perlunya kesadaran dan imbauan kepada masyarakat untuk lebih berhati-hati. "Membuang puntung rokok atau membakar sampah berpotensi menjadi penyebab kebakaran", tandas Adhi. (fel)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: