Anak-anak Sekolah di Pegunungan Petungkriyono Tempuh Medan Esktrem ke Sekolah

Anak-anak Sekolah di Pegunungan Petungkriyono Tempuh Medan Esktrem ke Sekolah

Warga Desa Songgodadi gotong-royong cor jalan yang paling membahayakan, salah satunya agar pelajar ke sekolah lebih aman.-Hadi Waluyo-

KAJEN,RADARPEKALONGAN - Anak-anak sekolah di pegunungan Petungkriyono wilayah Desa Tlogopakis, Curugmuncar dan Songgodadi di pegunungan Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan tempuh medan ekstrem ke sekolah. 

Pasalnya, kondisi jalan Curugmuncar-Songgodadi sepanjang tiga kilometer rusak. Sebab ruas jalan ini terakhir diaspal pada tahun 2011.

Perangkat Desa Songgodadi, Daslam, Kamis, 31 Agustus 2023, menerangkan, anak-anak Songgodadi, Curugmuncar dan Tlogopakis itu sekolah SMP-nya itu di Desa Kasimpar. Jaraknya sekitar 10 kilometer dari Desa Songgodadi. 

"Anak-anak SMP dengan umur 13 tahun, 14 tahun, semuanya pakai motor. Karena ndak ada alternatif lain. Medannya terlalu sulit dan ekstrem, kasihan, apalagi saat musim hujan. Banyak yang jatuh," terang dia.

Baca juga:Gerakan Semen Rakyat Jilid 2, Warga Songgodadi Swadaya Perbaiki Jalan Kabupaten yang Rusak

Menurutnya, sedikitnya ada lima titik paling ekstrem di jalur itu. Sebab, jalan berupa tanjakan dan turunan tajam. Namun, kondisi jalannya rusak parah. Bebatuan seperti kali asat.

Titik paling ekstrem dan kerap makan korban berjatuhan diantaranya di titik Igir Songgowedi, Lempong, dan Munggang.

"Warga swadaya patungan semen dan pasir untuk cor jalan kabupaten yang kerusakannya paling membahayakan ini," ungkap dia.

Masyarakat Desa Songgodadi berharap sekali ada penanganan untuk jalan kabupaten di wilayah pegunungan tersebut. Karena itu jalan satu-satunya. Jalan itu akses ekonomi, pendidikan, pemerintahan, dan kesehatan. 

"Penduduk Desa Songgodadi sekitar 1.100 jiwa," kata dia. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: