Dinkes Targetkan Imunisasi 12.600 Siswa SD di Kota Pekalongan

Dinkes Targetkan Imunisasi 12.600 Siswa SD di Kota Pekalongan

IMUNISASI - Petugas saat memberikan suntikan imunisasi kepada siswa SD dalam program BIAS tahun 2023.-Abdurrahman-

KOTA - Bertepatan dengan  Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) pada September 2023, Dinas Kesehatan Kota Pekalongan melakukan pemberian Imunisasi kepada para pelajar di sejumlah sekolah SD dan madrasah sederajat di Kota Pekalongan dengan target tahun ini yakni sebanyak 12.600 siswa.

Kepala Dinkes Kota Pekalongan, Slamet Budiyanto menjelaskan bahwa,  Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) merupakan salah satu program pelaksanaan pemberian imunisasi lanjutan untuk anak usia sekolah dasar. Adapun jenis imunisasi yang diberikan di BIAS bertujuan untuk mencegah penyakit campak, rubella, difteri, dan tetanus neonatorum, kanker serviks yang menjadi masalah kesehatan di Indonesia.

"Untuk BIAS ini sudah rutin dilaksanakan setiap tahun, dimana cakupannya seharusnya 100 persen dari sasaran imunisasi tersebut baik imunisasi vaksin Difteri Tetanus (DT), Tetanus Toksoid (TT), Rubella atau campak, HPV," ucapnya.

Budi menyebutkan, untuk sasaran BIAS ini dilaksanakan bagi siswa-siswi kelas 1, 2, 5, dan 6 SD. "Di mana, semua sekolah harus mengikuti dan menyukseskan program BIAS tersebut,"katanya.

Terpisah, Supervisi program BIAS Kota Pekalongan, Indayah Dewi Tunggal menerangkan bahwa, program BIAS di Kota Pekalongan sudah rutin dilaksanakan secara serentak pada Peringatan BIAS tepatnya Bulan September yang dimulai sejak awal September hingga akhir September 2023 di sejumlah SD dan MI sederajat. Dinkes Kota Pekalongan terus mengingatkan orang tua melalui guru agar mengikuti imunisasi ini. Dalam pelaksanaan di lapangan program BIAS ini, Dinkes melibatkan petugas Puskesmas setempat untuk datang langsung ke sekolah-sekolah secara bergantian terjadwal.

"Setiap harinya, satu puskesmas memberikan pelayanan imunisasi ke satu sekolah, jadi per hari ada 14 lokasi di seluruh Kota Pekalongan untuk jenjang SD dan MI sederajat. Imunisasi ini wajib dilakukan bagi anak-anak sekolah yang memenuhi persyaratan mendapatkan suntikan, bila ada anak yang tidak masuk sekolah ataupun sakit, maka nanti Dinkes akan melakukan sweeping kembali ke murid-murid yang belum suntik imunisasi," paparnya.

Koordinator Imunisasi BIAS pada UPT Puskesmas Tondano, Hema Widyarsih menambahkan, untuk program BIAS sendiri dilaksanakan setahun dua kali yakni pada Bulan September untuk pemberian imunisasi vaksin Measles Rubella (MR) atau campak bagi murid kelas 1 dan HPV khusus bagi murid perempuan kelas 5 dan 6. Sementara, untuk BIAS lanjutan pada Bulan November untuk pelaksanaan imunisasi vaksin Diphteria Tetanus (DT) untuk kelas 1 dan Tetanus Diphteria (Td) bagi kelas 2 dan 5 SD. Usai dilakukan imunisasi, murid-murid diberikan obat paracetamol untuk mengurangi rasa nyeri bekas suntikan.

"Untuk vaksin yang digunakan imunisasi campak, kami memberikan penyuntikan vaksin MR dosisnya 0,5 cc bagi kelas 1, sedangkan untuk murid perempuan kelas 5 dan 6 kami gunakan vaksin HPV dosisnya juga sama 0,5 cc. Untuk campak, sebenarnya anak-anak dari bayi sudah mendapatkan imunisasi MR, pelaksanaan kali ini sebagai penguat (booster). Untuk imunisasi HPV bagi kelas 5 dan 6 sebenarnya masih program baru yang dimulai tahun 2022 lalu," paparnya.

Pelaksanaan BIAS ini disambut baik oleh Kepala Sekolah SD Negeri Poncol 03 Pekalongan, Adiningsih. Ia mengapresiasi atas langkah Dinkes dan Puskesmas setempat dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada para pelajar sekolah di Kota Pekalongan. Pihaknya berharap, dengan pelaksanaan imunisasi ini, anak-anak bisa meningkat derajat kesehatannya dan terhindar dari berbagai macam penyakit menular maupun penyakit tidak menular.

"Kami merasa terbantu dan senang, ada kerjasama yang baik antara Dinkes, Puskesmas dan sekolah dalam memfasilitasi pemberikan imunisasi kepada peserta didik kami. Pelaksanaan imunisasi ini sudah kami informasikan kepada para peserta didik maupun orangtua murid jauh-jauh hari sebelumnya. Kami berupaya memberikan edukasi tentang pentingnya imunisasi ini dan sebagai persiapannya agar anak-anak diminta sarapan terlebih dahulu sebelum melaksanakan imunisasi ini," pungkasnya.(dur)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: