Jual Tanaman Hias Ditengah Pandemi, Omset Naik 50%

Jual Tanaman Hias Ditengah Pandemi, Omset Naik 50%

PEKALONGAN - Sejak pandemi covid-19 melanda, hikmah bagi pedagang tanaman hias. Kenapa tidak, omzet mereka melonjak 50 persen dari kondisi normal, khususnya untuk pedagang tanaman hias yang cocok untuk menghiasi ruangan (indoor). Kenaikan ini dipengaruhi oleh gaya hidup masyarakat yang kini lebih sering berada di rumah, sehingga mempunyai banyak waktu luang untuk menata tanaman untuk menghias rumah.

Seperti yang dialami, Arifah, pedagang tanaman hias asal Wiradesa, Pekalongan ini. Dia mengaku selama pandemi omzet penjualannya mengalami kenaikan hingga 50 persen-75 persen. Penyebabnya tak lain adalah karena tingginya permintaan tanaman hias di masa pandemi ini.

"Memasuki pandemi ini omzet penjualan alhamdulillah naik, 50-75 persen sekarang. Namun omset besar juga dibarengi pengeluaran yang besar pula untuk berburu tanaman hias sebagai permintaan konsumen yang semakin meningkat pula, "Ujar Arifah.

Menekuni bisnis tanaman hias sejak dua tahun lalu, dirinya mengaku bersyukur ditengah krisis pandemi bagi kebanyakan orang. Namun tidak bagi dirinya, peluang menjual tanaman hias nyatanya sukses dipasaran.

Konsumennya beragam, berawal dari teman atau kenalan saja. Setelah membuka offline store di daerah Wiradesa, pelanggannya kini semakin beragam ditambah dengan pemasaran online yang ditekuninya jangkaupun meluas. Tidak hanya Pekalongan sekitar bahkan Pemalang hingga Batang, tak jarang luar kota. Pecinta tanaman hias pun bisa dikatakan semua kalangan sekarang berburu tanaman hias tersebut.

"Jenis Aglonema memang banyak yang cari sebab beragam jenisnya dan memang lagi boming saat ini. Paling banyak diburu konsumen jenis Aglonema yang harganya terjangkau yakni siam Aurora, Butterfly, agak mahal snow white, Big roy, "katanya.

Harga tanaman hias di Kebun Candifa Flower milik Arifah ini pun cukup beragam. Mulai dari puluhan ribu hingga jutaan rupiah. Jenisnya pun banyak mulai dari lokal hingga import serta jenis tanaman hias lainya ada disana.

"Berburu tanaman hias di Pekalongan lumayan susah karena petani disini sedikit palingan 10 orang. Untungnya kami pedagang tergabung dalam komunitas sehingga mampu share info hingga kepelosok indonesia untuk berburu jenis tanamanya, "jelas Arifah.

Meski minimnya petani tanaman hias Aglonema di Pekalongan Arifah mengaku belum minat untuk menekuni sebagai petani tanaman hias. Dia lebih konsen pada bisnis marketingnya.

"Meski susah cari jenis Import namun kebanyakan petani lokal sekarang tengah membudidayakan tanaman hias jenis Aglonema Import namun secara harga saing Lokal, sehingga bisa membantu kami para penjual tanaman hias memuaskan para kolektor tanaman hias yang saat ini tengah susah mencari jenis tanaman Import, khususnya jenis Aglonema, "tegasnya. (ap3)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: