Batang Kekurangan Kantong Parkir Truk

Batang Kekurangan Kantong Parkir Truk

PARKIR SEMBARANGAN - Kasat Lantas Polres Batang, AKP Agus Pardiyono Marinus memberikan imbauan pada para pengemudi truk yang parkir sembarangan di Pintu Exit Tol Kandeman, Batang, Maret silam.-Dhia Thufail-

*Dishub Berupaya Cari Lahan Baru

BATANG – Aalih fungsi lahan kantong parkir truk di Kabupaten Batang sepertinya mulai dirasakan dampakmnya oleh Pemerintah Kabupaten Batang. Pasalnya, Kabupaten Batang akhirnya mengalami kekurangan kantong parkir truk di jalur Pantura.

Pemandangan truk yang nekat parkir liar di bahu jalan hingga exit tol Kandeman ikut menjadi dampak akan minimnya kantong parkir yang disediakan oleh pemerintah daerah setempat.

Seperti diketahui, kantong kantong parkir truk milik pemerintah itu kini sudah beralih menjadi Gedung Islamic Center hingga rencana Pembangunan Mapolsek Banyuputih.

Oleh karena itu, Dinas Perhubungan Kabupaten Batang, yang kini digawangi oleh Eko Widianto tengah mencari formula dengan mencari lahan kantong parkir truk baru di daerahnya.

"Memang dengan adanya pengalihan fungsi pangkalan truk di Petamanan Banyuputih menjadi Islamic Center dan penggunaan sebagian space di pangkalan truk Penundan untuk Polsek Banyuputih, ini akan menambah jumlah truk yang parkir di bahu jalan," jelasnya, belum lama ini.

Situasi ini semakin diperumit oleh kehadiran beberapa Kawasan Industri yang akan memunculkan lebih banyak lagi truk yang bergerak di wilayah tersebut.

Eko Widianto dan timnya saat ini sedang berusaha mencari solusi untuk menambah pangkalan truk di Kabupaten Batang. "Kami masih mencari lahan, merintis, dan berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi serta Pemerintah Pusat untuk mencari titik-titik lahan sebagai pengganti terminal truk besar itu," ungkapnya.

Langkah ini tentu akan berdampak pada arus lalu lintas, terutama di wilayah Pantura. Selain itu, truk yang parkir di badan jalan juga mengancam infrastruktur jalan yang bisa saja merusaknya dan mengganggu kenyamanan pengguna jalan.

Di sisi lain, menurut Eko Widianto, masalah ini juga akan berimbas pada aspek sosial. Dengan adanya truk-truk yang parkir di sepanjang jalan, akan muncul pedagang kaki lima dan pelaku usaha makanan lainnya yang merasa tertarik untuk berjualan di area tersebut. Hal ini dapat menciptakan dampak sosial yang tidak diinginkan.

"Kami sudah berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi dan Pusat untuk penanganan itu. Sehingga arus lalu lintas di Pantura, khususnya di Batang, tetap tertib dan lancar," tambahnya.

Penanganan masalah ini tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah setempat, tetapi juga memerlukan kerja sama lintas sektoral antara pemerintah daerah, provinsi, dan pusat.

Ketersediaan lahan yang memadai menjadi kunci dalam mencari solusi untuk permasalahan parkir truk ini. Upaya ini tidak hanya akan meningkatkan keamanan lalu lintas, tetapi juga menjaga keseimbangan sosial dan ekonomi di wilayah Kabupaten Batang.

Semoga kerja keras Dishub Batang dalam mencari lahan pengganti ini segera membuahkan hasil positif untuk kebaikan bersama. (fel)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: