Pesona dan Makna Motif Parangkusumo Batik, Salah Satu Motif Batik Tertua di Indonesia

Pesona dan Makna Motif Parangkusumo Batik, Salah Satu Motif Batik Tertua di Indonesia

Parangkusumo Batik-Batik Ali Mukti-@instagram

RADARPEKALONGANDISWAY.ID - Batik adalah seni tradisional yang kaya dengan nilai budaya dan sejarah. Nah, salah satu yang memikat adalah motif Parangkusumo batik, dikenal sebagai motif batik tertua di Indonesia.

Motif ini bukan hanya indah secara visual, tetapi juga memiliki makna mendalam dalam budaya Jawa.

Artikel ini akan membahas mengenai motif parangkusumo batik, mulai dari mengungkap pesona keindahannya serta menggali makna filosofis yang terkandung di dalamnya dan dan bagaimana motif ini tetap relevan dalam budaya Indonesia.

Asal-usul Motif Parangkusumo Batik

Motif Parangkusumo merupakan salah satu motif batik yang paling tua dan paling terkenal di Indonesia. Asal-usulnya dapat ditelusuri hingga masa pemerintahan Kerajaan Mataram Islam di Jawa Tengah.

BACA JUGA:Batik Menggeliat, Dampak Limbah Butuh Solusi

BACA JUGA:Museum Batik Hadirkan Sidakon Mustika untuk Akses Informasi Koleksi

Konon, motif ini pertama kali diciptakan oleh Sultan Agung Hanyokrokusumo, yang pada saat itu merupakan seorang penguasa Mataram yang kuat dan bijaksana.

Nama "Parangkusumo" sendiri memiliki makna yang dalam. "Parang" mengacu pada pedang atau senjata, sementara "kusumo" berarti bunga atau keindahan.

Motif ini menggambarkan keindahan dalam kekuatan dan simbol kebijaksanaan dalam pertempuran. Hal ini juga turut melambangkan harmoni antara kekuatan fisik dan spiritual.

Makna dalam Motif Parangkusumo

Motif Parangkusumo batik ini memiliki makna filosofis yang mendalam dalam budaya Jawa. Hal ini mencerminkan prinsip-prinsip seperti keadilan, keseimbangan, dan kesederhanaan.

BACA JUGA:Asah Kreativitas, Anak Dikenalkan Batik Ramah Lingkungan

BACA JUGA:Meriahkan Hari Jadi Museum Batik Pekalongan ke-17, Ajak Para Pembatik Gelar Lomba Ngerensi

Pada tingkat yang lebih dalam, motif ini juga dikaitkan dengan konsep "Jagad Kejawen," yang menggambarkan harmoni antara alam semesta, manusia, dan Tuhan.

Motif Parangkusumo sendiri sering digunakan dalam berbagai acara budaya, seperti pernikahan dan upacara adat. Pakaian batik Parangkusumo yang dikenakan pada acara-acara penting ini dianggap sebagai simbol kebesaran dan kemakmuran.

Relevansi Batik Parangkusumo di Era Modern

Meskipun motif Parangkusumo memiliki akar sejarah yang dalam, motif batik ini tetap relevan dalam budaya dan mode busana Indonesia modern. Para desainer batik terkemuka juga seringkali menggabungkan motif Parangkusumo dengan gaya dan warna yang kontemporer.

Nah, hal inilah yang membuat batik Parangkusumo dapat digunakan dalam berbagai konteks, dari pesta formal hingga acara santai. Oleh karena itu, batik Parangkusumo juga menjadi semakin mendunia.

BACA JUGA:Kota Pekalongan Terima Sertifikat Indikasi Geografis dan KIK Sarung Batik dari Kemenkumham

BACA JUGA:Kunjungi Museum Batik, Berharap Agar Menjadi Tujuan Utama Wisatawan saat Ke Pekalongan

Kamu tahu ngga si, ternyata motif Parangkusumo batik ini juga telah mendapatkan pengakuan di pasar internasional. Bahkan banyak pecinta mode dari seluruh dunia tertarik pada keindahan dan makna yang terkandung dalam batik ini.

Hal ini juga telah membantu mempromosikan kekayaan budaya Indonesia ke mancanegara.

Wah, ternyata motif Parangkusumo Batik ini sudah sangat mendunia dan bisa dipadu padankan dengan pakaikan modern juga ya?

Maka tidak heran jika motif Batik Parangkusumo adalah salah satu warisan budaya Indonesia yang kaya akan sejarah dan makna. Motif ini pun mencerminkan keindahan dalam kekuatan dan mengandung pesan filosofis yang dalam.

Walaupun motif batik ini telah berusia ratusan tahun, motif Parangkusumo tetap relevan dalam budaya Indonesia modern dan semakin dikenal di seluruh dunia. Batik ini bukan hanya pakaian, tetapi juga ekspresi budaya dan kebijaksanaan yang perlu dihargai dan dijaga. Jadi, apakah kamu tertarik dengan motif batik ini untuk kamu pakai? (PEH)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: