Tak Terhambat Gender! Pentingnya Public Speaking Wanita dan 3 Kunci Utama untuk Mengembangkannya

Tak Terhambat Gender! Pentingnya Public Speaking Wanita dan 3 Kunci Utama untuk Mengembangkannya

Public speaking wanita.--freepik.com

RADARPEKALONGAN - Public speaking bukan suatu keterampilan yang dikhususkan untuk gender tertentu, sebagaimana konstruksi sosial menjadikan laki-laki lebih pantas untuk tampil di depan umum dibandingkan dengan wanita.

Wanita juga sangat penting untuk menguasai dan mempraktikkan keterampilan ini dalam berbagai bidang yang mereka minati. Meski dalam praktiknya, public speaking wanita tidak jarang masih melekat dengan berbagai stereotip seperti cerewet, sok tahu, tidak pantas, dan lainnya.

Oleh karena itu, artikel ini akan menyajikan alasan mengapa public speaking wanita tetap penting untuk eksis, apa saja tantangannya, serta bagaimana cara mengembangkan keterampilan public speaking wanita.

Baca juga Ini 4 Rekomendasi Komunitas Public Speaking di Indonesia Khusus Untukmu!

Mengapa Public Speaking Wanita Itu Penting?

1. Mendukung Isu Kesetaraan Gender

Dengan memberikan hak public speaking hanya kepada laki-laki, maka akan muncul kesenjangan gender sebab perempuan tidak memiliki kebebasan yang sama untuk mengungkapkan pendapat, memengaruhi orang, mencari dukungan, dan menginspirasi di depan umum.

Sebaliknya, mempromosikan public speaking wanita memberikan peluang yang sama kepada laki-laki dan perempuan untuk berkiprah di bidangnya.

2. Membuka Peluang bagi Kepemimpinan Wanita

Melalui public speaking, wanita bisa mempromosikan dirinya dengan berbagai visi, misi, dan ideologi yang dia punya. Ketika wanita memiliki peran sebagai pembicara besar dalam seminar, konferensi, atau pertemuan penting lainnya, orang dapat melihat potret perempuan sebagai sosok yang berpengaruh dan memiliki kapasitas yang cukup untuk menjadi pemimpin.

3. Menghapuskan Keseragaman Perspektif

Jika public speaking dikuasai oleh laki-laki, maka pesan yang disampaikan cenderung hanya berdasarkan pandangan mereka sebagai laki-laki. Hal tersebut membuat perspektif perempuan tidak terwakilkan, terlebih dalam isu gender.

Untuk mencapai keseimbangan perspektif di berbagai forum yang kemudian berkembang di masyarakat, wanita perlu dilibatkan dalam public speaking.

Baca juga Teknik 3V Public Speaking, Cara Jitu Kuasai Audiensmu!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: