Kembangkan Kemandirian Pesantren, BI Tegal Beri Bantuan Greenhause dan Smart Farming untuk Ponpes di Batang

Kembangkan Kemandirian Pesantren, BI Tegal Beri Bantuan Greenhause dan Smart Farming untuk Ponpes di Batang

Pj Bupati Batang bersama Perwakilan KPw Bank Indonesia Tegal dan pengasuh pondok pesantren melakukan penanaman bibit cabai di Greenhause.-Dony Widyo -

BATANG - Sebagai upaya untuk mengembangkan kemandirian pesantren, Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia Tegal memberikan bantuan Greenhause dan Smart Farming bagi pondok pesantren Nashrul Huda, Desa Sangubanyu, Kecamatan Bawang, Kabupaten Batang.

Selain itu, pihak BI Tegal juga memberikan bantuan 40 ribu bibit tanaman cabai kepada 3 Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) yang ada di Batang. Bantuan secara simbolis di serahkan oleh Pj Bupati Batang Lani Dwi Rejeki di Ponpes Nashrul Huda, Rabu 15 November 2023.

Kepala Unit Pelaksana Pengembangan UMKM, Keuangan Inklusif, dan Syariah BI Tegal Liana Ciptowati menjelaskan, bantuan Greenhause dan Smart Farming tersebut merupakan program pengembangan kemandirian pesantren yang diharapkan dapat mendorong pesantren sebagai penggerak utama dalam ekosistem rantai nilai halal. 

"Bantuan yang diberikan ini oleh pihak Ponpes digunakan untuk budidaya tanaman cabe yang diharapkan bisa dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan pondok. Dan jika ada kelebihan, maka bisa dimanfaatkan untuk membantu warga sekitar pondok," ujar Liana Ciptowati, usai penyerahan bantuan, Rabu 15 November 2013.

Liana menjelaskan, dalam rangka implementasi pengembangan kemandirian ekonomi pesantren, BI Tegal menyelenggarakan Program Sosial Bank Indonesia (PSBI) dalam bentuk bantuan peralatan dan sarana produksi yang dibutuhkan pesantren dalam menjalankan kegiatan usaha.

"Pesantren Nashrul Huda merupakan pesantren ke-12 penerima bantuan PSBI di wilayah kerja Kantor Perwakilan Bank Indonesia Tegal, dan pesantren ke-3 untuk wilayah Kabupaten Batang," lanjutnya.

Menurut Liana salah satu pertimbangan pemilihan Pesantren Nashrul Huda sebagai penerima bantuan PSBI, karena lokasi ponpes berada di wilayah pertanian di Kabupaten Batang. 

Selain itu , pihak pesantren juga cukup berminat dalam mengembangkan komoditas pertanian, khususnya cabe yang masuk dalam komoditas penyumbang inflasi.

"Ke depan kita juga akan melakukan pendampingan untuk budidaya tanaman cabai ini, termasuk membantu dalam penjualan hasil panen, jika produksinya sudah banyak. Tidak hanya itu, BI Tegal untuk akan memberikan pelatihan pengolahan cabai agar nantinya bisa diolah terlebih dahulu sebelum di pasarkan," jelasnya.

Sementara itu Pj Bupati Batang Lani Dwi Rejeki berharap agar bantuan Greenhause dan Smart Farming dari BI Tegal bisa membuat budidaya cabe di Ponpes Nashrul Huda bisa memberikan hasil yang optimal. Apalagi saat ini harga cabe sedang relatif tinggi yang berdampak pada inflasi.

"Diharapkan dengan adanya tanaman cabe seperti ini bisa mengurangi harga cabe di pasaran, sehingga diharapkan inflasi di Batang bisa lebih terkendali agar tidak membebani masyarakat," harap Lani Dwi Rejeki.

Pada pihak BI Tegal sendiri Pj Bupati juga meminta agar bantuan yang diberikan tidak hanya untuk pondok Nashrul Huda saja, namun juga untuk tempat lainnya yang sudah siap lahan maupun SDM-nya.

"Mungkin tidak hanya sarprasnya saja, tapi juga bantuan pendamping cara menanam yang benar hingga mendapat panen yang memuaskan. Selain itu juga pendamping dalam pengolahan. Jadi tidak hanya dijual bahan bakunya saja, tapi juga hasil olahannya," terang Lani Dwi Rejeki.

Menanggapi permintaan Pj Bupati tersebut, pihak BI Tegal menyatakan bahwa ke depan juga akan dilakukan pelatihan untuk pengolahan hasil panen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: