Sosialisasi Kesehatan Reproduksi Bagi Remaja di Kelurahan Medono
--
RADARPEKALONGAN.DISWAY.ID - Mahasiswa UNNES GIAT 6 Kelurahan Medono Melaksanakan Sosialisasi Kesehatan Reproduksi Bagi Remaja di SMPN 11 Pekalongan dengan Judul “Bangun Kebiasaan Sehat bagi Remaja Dalam Rangka Pencegahan Stunting Sejak Dini Melalui Kesehatan Reproduksi”.
Sosialisasi kesehatan reproduksi bagi remaja merupakan salah satu program kerja wajib UNNES GIAT 6 dari Pusat pengembangan Kuliah Kerja Nyata LPPM UNNES yang berkolaborasi dengan Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).
Remaja merupakan masa transisi dari anak-anak menuju dewasa. Pada masa transisi ini terdapat beberapa perubahan baik secara fisik atau mental yang sebelumnya belum pernah muncul.
Berdasarkan data Demografi WHO (1995), remaja merupakan salah satu populasi terbesar dari penduduk dunia, sekitar 1/5 penduduk dunia adalah remaja.
Perbahan masa remaja dapat dilihat dari 3 dimensi yaitu biologis, sosial, dan kognitif. Adapun kesehatan reproduksi berkaitan dengan perubahan biologis pada remaja, sehingga pengetahuan mengenai kesehatan reproduksi sangat penting untuk diketahui oleh remaja.
Kesehatan reproduksi atau kespro adalah sekumpulan metode, teknik, dan pelayanan yang mendukung kesehatan dan kesejahteraan reproduksi melalui pencegahan dan penyelesaian masalah kesehatan reproduksi yang menyangkut kegiatan seksual, status kehidupan, hubungan perorangan, bukan semata konsultasi dan perawatan yang berkaitan dengan reproduksi dan penyakit yang ditularkan melalui hubungan seks.
Menjaga kesehatan reproduksi pada masa remaja adalah sangat krusial sebab dimasa ini organ reproduksi remaja sudah aktif.
Stunting adalah kondisi dimana pertumbuhan anak jiwa dibandingkan anak pada usianya akan lebih pendek karena kurangnya asupan gizi kronis dalam seribu hari pertama kehidupan anak sejak dalam kandungan, yang disebabkan oleh pola makan, pengasuhan orang tua, sanitasi, dan kurangnya pengetahuan tentang penyebab dan konsekuensi dari stunting pada anak akibat pernikahan dini.
Namun, pemahaman remaja tentang pentingnya kesehatan reproduksi sebagai bekal dalam mengurangi stunting. Menurut perwakilan BKKBN, Kespro merupakan awal dari pembangunan keluarga berkualitas salah satunya pencegahan anak tumbuh pendek atau stunting.
Hubungan antara stunting dan kesehatan reproduksi adalah kalau kita sebagai anak tidak mengetahui tentang kesehatan reproduksi sendiri, tidak diperlakukan dengan sebaik-baiknya, itu akan menyebabkan angka perkawinan usia anak tinggi di Indonesia.
Misalnya persalinan usia kurang dari 20 tahun dapat menyebabkan pendarahan dan kecacatan pada kepala bayi yang sangat berisiko melahirkan bayi stunting.
Oleh karena itu, remaja harus sadar akan pentingnya menjaga kesehatan reproduksi dengan menerapkan kebiasaan sehat seperti:
1. Selalu membersihkan organ reproduksi setelah buang air besar dan kecil secara teratur,
2. Makan dengan gizi seimbang disertai olahraga teratur,
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: