Duh, Ada Potensi Kenaikan Angka Stunting di Jateng
TP Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Provinsi Jawa Tengah meninjau keseriusan Pemkab Batang dalam penanganan stunting, dengan melakukan monitoring dan evaluasi (Monev) stunting di Balai Desa Ngaliyan, Kecamatan Limpung, Kabupaten Batang, Rabu (13/12/-IST-
BATANG, RADARPEKALONGAN.DISWAY.ID - Memperingati Hari Kesatuan Gerak, TP Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Provinsi Jawa Tengah meninjau keseriusan Pemkab Batang dalam penanganan stunting, dengan melakukan monitoring dan evaluasi (Monev) stunting di Balai Desa Ngaliyan, Kecamatan Limpung, Kabupaten Batang, Rabu 13 Desember 2023.
Sekretaris TP PKK Jateng, Ema Rakhmawati menyebut monev dilakukan sebagai upaya pencegahan lantaran adanya potensi kenaikan angka stunting di Jateng.
“Adanya Monev ini untuk mengetahui tingkat keseriusan PKK Kabupaten Batang dalam menangani stunting. Sebab pada tahun 2023, stunting di Jawa Tengah kemungkinan mengalami kenaikan, meskipun datanya baru muncul pada survei Indonesia minggu depan. Hal ini membuat kita harus berfokus pada masalah stunting untuk melakukan perubahan di beberapa tindakan implementasi yang ada,” jelasnya.
Menurutnya selama ini penanganan stunting masih terkendala pada Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (e-PPGBM) yang menjadi bahan survei. Pasalnya data ini ternyata hanya untuk memantau tumbuh kembang anak. Sehingga perlu adanya evaluasi besar-besaran untuk menentukan strategi apa yang selanjutnya akan kita lakukan.
“Ke depan harus ada pemantauan bayi ke rumah-rumah untuk mendata bayi mana saja yang mengalami stunting dan kedua harus ada pemantauan ibu hamil dalam mengonsumsi makanan,” terangnya.
Sementara itu, Ketua TP PKK Batang Purwaniti Sugeng Sudiharto menyampaikan, bahwa PKK Kabupaten Batang sudah melakukan pelaksanaan HKG PKK 2023. Faktor yang mendasari stunting di Kabupaten Batang yakni jumlah penduduk miskin sebanyak 69,97 persen.
“Dalam mencapai target pada tahun 2023, PKK Kabupaten Batang melakukan kegiatan Program Bangga Kencana, Kampung Keluarga Berkualitas, Program Pemberian Makanan Tambahan (PMT), dan zero stunting,” ujar dia.
Selain itu, ada beberapa inovasi Kabupaten Batang, seperti: Desa Binaan Asi Thok Nem Wulan, Bapak Asuh Anak Stunting, Balita Ditimbang Stunting Hilang, dan Gerakan Makan Telur Setiap Hari.
Ia berharap, semoga tahun 2024 Kabupaten Batang bisa meraih zero stunting untuk menciptakan generasi emas Indonesia. (nov)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: