Ini Versi Novelnya! Berikut 3 Rekomendasi Novel Islami karya Habiburrahman El Shirazy yang Sudah Difilmkan
Ini Versi Novelnya! Berikut 3 Rekomendasi Novel Islami karya Habiburrahman El Shirazy yang Sudah Difilmkan--
RADARPEKALONGAN.DISWAY.ID – Jika berbincang tentang cerita fiksi religius, maka novel Islami karya Habiburrahman El Shirazy selalu berada di urutan teratas.
Kaya dengan pengetahuan keislaman yang luas, novel Islami karya Habiburrahman El Shirazy juga sudah banyak yang diadaptasi ke dalam layar kaca dan sangat populer di kalangan masyarakat.
Jika kamu baru menikmati versi filmnya, maka sangat direkomendasikan untukmu membaca novelnya juga, khususnya yang direkomendasikan di bawah ini.
BACA JUGA 3 Novel Komedi Romantis dengan Latar Dunia Kerja, Warnai Harimu yang Semula Datar!
Ayat-Ayat Cinta 1
Menjadi novel Islami karya Habiburrahman El Shirazy pertama yang dijadikan film, kisah dalam film Ayat-Ayat Cinta 1 dirilis pada tahun 2008 dan bercerita tentang kisah asmara seorang tokoh bernama Fahri yang cukup rumit.
Dia merupakan seorang lelaki Indonesia yang mencari ilmu di Kairo, Mesir sebagai mahasiswa. Sedangkan tokoh utamma perempuan dalam kisah ini adalah Aisha seorang mahasiswi asal Jerman yang tengah mengikuti studi di Mesir pula. Perasaan di antara mereka mulai hadir dalam sebuah perdebatan hebat yang terjadi di trem.
Namun, kisah perjalanan cinta mereka tidaklah mulus. Di sisi lain, Fahri merupakan sosok yang mengagumkan di mata Maria, seorang perempuan Kristen Koptik yang sangat taat terhadap agamanya. Maria merupakan tetangga kos Fahri di Mesir.
Di kehidupan Fahri, eksis juga seorang perempuan bernama Nurul, mahasiswi asal Indonesia yang merupakan teman sekampus Fahri.
Lalu, Noura seorang perempuan asal Mesir yang malang hidupnya dan rumahnya pun berada di sekitaran tempat Fahri menetap. Mereka mempunyai hubungan terikat terkait urusan pekerjaan.
Suatu ketika, oleh Syaikh Ustman, seorang guru yang sangat dia hormati, Fahri dijodohkan dengan seorang perempuan yang tidak Fahri ketahui sebelumnya sebagai Aisha, perempuan yang pernah dijumpainya.
Namun, perjalanan Fahri dan Aisha menuju sebuah pernikahan tidak mulus. Fahri dengan kebaikan hatinya yang terikat dengan Maria, Nurul, hingga Noura ditempatkan pada berbagai kebimbangan.
Mulai dari Nurul yang mengiriminya surat cinta, Maria dengan penyakitnya, hingga tuduhan tindak asusila kepada Noura.
Di tengah jiwa kemanusiaan dan kebaikan hati Fahri, apakah keputusannya dalam menghadapi satu per satu persoalan bisa mengantarkannya kepada mihrab cinta bersama Aisha?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: