Workshop Fight The Planetary Collapse: Petani dan UMKM Sejahtera Lingkungan Terjaga

Workshop Fight The Planetary Collapse: Petani dan UMKM Sejahtera Lingkungan Terjaga

Workshop Fight The Planetary Collapse: Petani dan UMKM Sejahtera Lingkungan Terjaga, dilaksanakan di Djawata Resort and Gallery, Kajen, Bangunjiwo, Kasihan, Bantul, DI Yogyakarta, Senin, 22 Januari 2024.-Dok Yayasan Lansekap Nusantara Hijau (YLNH).-

YOGYAKARTA,RADARPEKALONGAN.DISWAY.ID - Workshop Fight The Planetary Collapse: Petani dan UMKM Sejahtera Lingkungan Terjaga, dilaksanakan di Djawata Resort and Gallery, Kajen, Bangunjiwo, Kasihan, Bantul, DI Yogyakarta, Senin, 22 Januari 2024.

Workshop Fight The Planetary Collapse ini diselenggarakan oleh Yayasan Lansekap Nusantara Hijau (YLNH) bekerjasama dengan Komunitas Pegiat Ekologi, Ekonomi, Seni, dan Sosial Budaya Berkelanjutan (KAPE-ESBE) Yogyakarta dan Yayasan Tirta Alam Bumi Bertuah (YTABB) dari Riau. 

Kegiatan silaturahmi dan diskusi pelaku UMKM dan petani dari Provinsi Riau, Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta dengan tema "Fight The Planetary Collapse: Petani dan UMKM Sejahtera Lingkungan Terjaga" ini dihadiri 37 peserta. 

Mereka berasal dari pelaku pertanian, UMKM dari Yogyakarta, Jateng dan Riau, pemerhati konservasi, pemerhati UMKM, representasi pemangku kebijakan, pegiat kepariwisataan, wartawan, perwakilan pemerintah daerah dan pusat serta organisasi masyarakat sipil.

Baca juga:Tanam Pohon Bersama, HAE-IPB Komda Jawa Tengah Silaturahmi Sambil Jaga Lingkungan

Acara dibuka oleh Ketua YTABB, Ali Maksum. Dalam sambutannya, ia mengatakan, YTABB berharap agar kegiatan ini mampu memberi nilai manfaat bagi semua peserta yang hadir pada acara ini. 

Workshop Fight The Planetary Collapse ini bertujuan untuk mewujudkan langkah-langkah kongkret melalui pendekatan strategi jangka pendek, menengah, dan panjang di tingkat lokal, nasional, dan internasional. 

"Tujuannya adalah bagaimana pelaku pertanian dan UMKM mampu beradaptasi, berkembang, dan mandiri secara ekonomi di era pasar bebas dan kondisi nyata adanya perubahan iklim," ujar dia.

Pada sesi diskusi, Arif dari Dinas Pariwisata DIY menjelaskan tentang program-program bantuan dari Pemerintah Provinsi DIY dalam membantu para pengusaha UMKM. Diantaranya adalah permasalahan batuan ongkos kirim untuk pemasaran produk secara daring.

Baca lagi:Peringatan Hari Lingkungan Hidup Se-dunia, Temu Kangen Rimbawan HAE IPB Komda Jateng Diisi Penanaman Pohon

Selain itu Pemprov DIY juga selalu mengadakan kegiatan pameran untuk mengandeng para pelaku UMKM untuk memasarkan dan mempromosikan produknya.

Menurut Yogo dari KAPE-ESBE, mendorong aspek pertanian dan UMKM berkelanjutan saat ini tidaklah mudah. Ada banyak faktor yang tidak bisa dikontrol atau dikendalikan yang ternyata sangat berpengaruh pada aspek keberlanjutan. 

Salah satu faktor tersebut adalah adanya perubahan iklim dan cuaca yang terbukti nyata berpengaruh pada semua aspek. Fragmentasi ekosistem baik di Jawa dan luar Jawa ikut berkontribusi pada perubahan iklim yang sangat nyata.

Di luar Jawa seperti Sumatra dan Kalimantan sangat masif perubahan-perubahan yang terjadi pada lahan gambut, mangrove dan hutan pada umumnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: