KSSPS BMT Mitra Umat Siapkan Diri Go Nasional
KOTA - Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah (KSPPS) BMT Mitra Umat mulai mempersiapkan diri untuk go nasional. Sejumlah langkah sudah mulai dilakukan mulai dari penyiapan infrastruktur IT sampai pembangunan kantor cabang yang akan dilakukan secara bertahap dan terukur.
Hal itu terungkap dalam kegiatan Rapat Anggota Tahunan (RAT) ke 26 KSPPS BMT Mitra Umat yang dilaksanakan Senin (25/4/2022). Ketua KSPPS BMT Mitra Umat, M Zainudin yang ditemui usai pembukaan RAT mengungkapkan bahwa untuk menuju go nasional diperlukan ekstra tenaga untuk mempersiapkan diri.
"Khususnya terkait dengan IT. Kami telah mempersiapkannya, sistem sudah kami bangun, sudah kami perbaiki lebih baik lagi. Kemudian juga kantor yang terus ditambah," tuturnya.
Namun dia menegaskan, pihaknya tak tergesa-gesa untuk mewujudkan target tersebut. Zainudin menegaskan BMT Mitra Umat akan melakukan langkah-langkah yang terukur untuk pengembangan-pengembangan kantor cabang. "Sehingga ketika nanti perizinan ini turun, kami sudah memiliki kantor setidaknya di perbatasan antar wilayah. Misalnya untuk wilayah perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Barat kami targetkan di Brebes ada kantor kita," jelasnya.
Sementara terkait kondisi koperasi saat ini, dia mengungkapkan bahwa sejak awal sampai saat ini BMT Mitra Umat mengalami perkembangan yang luar biasa, khususnya dalam lima tahun terakhir di mana BMT Mitra Umat mengalami lonjakan aset mencapai 100 persen dan juga bertambahnya kantor cabang di Comal, Kabupaten Pemalang.
"Ini merupakan tekad kami, di mana setiap tahun harus semakin maju, semakin baik, semakin besar baik dari aset, simpanan maupun kantor. Namun yang terpenting, sesuai dengan tujuan utama BMT Mitra Umat agar bisa lebih bermanfaat untuk umat yang kami wujudkan dari segi pembiayaan dan simpanan yang langsung bersentuhan dengan masyarakat ekonomi menengah ke bawah," jelasnya.
Hal penting lainnya yaitu dukungan penuh dari anggota dan pendiri kepada pengurus sehingga dapat terus membawa koperasi dengan lebih dari 20 ribu anggota tersebut dapat terus berkembang lebih baik lagi.
Sementara Pengawas Koperasi Ahli Muda Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Tengah, Dwi Silo Rahardjo yang hadir dalam kegiatan pembukaan mengatakan dari sekitar 20 ribu koperasi di Jawa Tengah saat ini baru 50 persen yang sudah melakukan RAT. Pihaknya akan terus mendorong seluruh koperasi untuk menggelar RAT.
"Yang jadi kendala, memang pandemi salah satunya, tapi itu bukan hal yang luar biasa karena pemerintah sudah memberikan kelonggaran dengan memperbolehkan RAT dilaksanakan dengan tiga cara yaitu langsung, daring atau tertulis. Kata kuncinya adalah kesadaran teman-teman dan ini harus terus didorong," tuturnya.
Sementara terkait kondisi koperasi secara umum diklaim dalam kondisi sehat. Memang ada beberapa dalam kondisi yang tidak sehat namun jumlahnya tak banyak. "Yang menjadi penekanan bagi pelaku koperasi adalah aspek kemanfaatan bagi anggota yang harus selalu ditingkatkan," pesannya.(nul)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: