Resmi Dibuka Musyawarah Nasional Tarjih Ke-32 di Pekalongan

Resmi Dibuka Musyawarah Nasional Tarjih Ke-32 di Pekalongan

Dibuka- MTT PP Muhammadiyah membuka secara resmi Munas Tarjih Ke-32 di Pekalongan.-FOTO-Dwi Fusti Hana Pertiwi

RADARPEKALONGAN.DISWAY.ID- Majelis Tarjih dan Tajdid (MTT) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, resmi membuka Musyawarah Nasional (Munas) Tarjih Ke-32 di Pekalongan.

Kegiatan Munas yang mengangkat tema "Meneguhkan Islam Berkemajuan dalam Membangun Peradaban Semesta" ini berlangsung selama tiga hari pada Jumat (23/2) hingga Minggu (25/2) 2024 di sejumlah tempat.

Di antaranya Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan (UMPP) dan Hotel Howard Johnson Pekalongan sebagai tempat kegiatan, serta Hotel Howard Johnson, Hotel Aston, dan Hotel Grand Dian sebagai tempat istirahat.

Kegiatan Munas Tarjih ke-32 yang diikuti sebanyak 290-an peserta ini dibuka secara langsung oleh Ketua Umum PP Muhammadiyah, Prof. Dr. H. Haedar Nashir, M.Si., dengan turut di dampingi Rektor UMPP, Dr. Nur Izzah, S.Kp,M.Kes, serta ketua pimpinan wilayah Jateng hingga sejumlah pengurus pusat maupun daerah lainnya, yang berlangsung meriah di Auditorium UMPP, Jumat (23/2).

BACA JUGA:43 Orang Badan Adhoc di KPU Kabupaten Pekalongan Tumbang, 3 Petugas KPPS Keguguran

BACA JUGA: Kerja Sama Al-Azhar Kairo dan Lazis ASFA, 40 Kader Ulama Pesantren Dapat Pelatihan Dakwah 2 Bulan di Mesir

"Munas Tarjih ini, majelis khusus membahas masalah-masalah keagamaan dalam berbagai aspek. Dan yang sekarang kita akan bahas meliputi agenda besar, yakni Kalender Hijriyah Global Tunggal, Fikih Wakaf Kontemporer, dan Pengembangan Manhaj Tarjih Muhammadiyah," kata Haedar.

Dan terkait tentang sikap Muhammadiyah kedepan dalam Munas Tarjih kali ini, Haedar mengungkapkan bahwa Muhammadiyah sejak dahulu bersikap netral dan independen dari kekuatan politik. Meski demikian menurutnya, Muhammadiyah masih dalam sistem negara sejak sebelum hingga Indonesia merdeka.

BACA JUGA:Peringati HUT ke-78, Persit Kodim Pekalongan Gelar Donor Darah dan Pemeriksaan Kesehatan

"Jadi Muhammadiyah tidak berpolitik praktis, tetapi kita berpolitik kebangsaan. Maka hasil akhirnya kita tidak terpengaruh oleh dinamika politik partisan atau kepartaian. Kita memberi kebebasan pada warga untuk melakukan pemilihan politik dengan cerdas dan bertanggung jawab," jelasnya.

Sementara itu, selaku tuan rumah Rektor UMPP, Nur Izzah, menyambut hadirnya para tamu dan peserta Munas Tarjih di Pekalongan. “Kami selaku tuan rumah mengucapkan selamat datang kepada Ketua Umum PP Muhammadiyah, Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah, dan seluruh peserta Munas Tarjih,” ujar Nur Izzah.

BACA JUGA:Peduli Banjir Demak, UPZ dan Baznas Batang Salurkan Bantuan Total Rp88 Juta

Nur Izzah mengatakan bahwa kehadiran Muhammadiyah di Pekalongan saat ini telah melampaui satu abad. Bahkan saat ini, Muhammadiyah di Pekalongan menjadi salah satu cabang Muhammadiyah yang paling maju di Indonesia.

"Kemajuan ini tercermin dalam berbagai amal usaha Muhammadiyah di bidang pendidikan dan kesehatan yang telah diimplementasikan di wilayah tersebut," terang Izzah.

BACA JUGA:Peduli Pengelolaan Sampah, Rupbasan Pekalongan Terima Penghargaan dari Wali Kota Pekalongan

Perlu diketahui, Munas Tarjih ke-32 di Pekalongan ini adalah pengulangan sejarah, peringatan 1 Abad Tarjih Muhammadiyah. Karena pada tahun 1927, Kongres Muhammadiyah ke-16, salah satu hasilnya adalah berdirinya Majelis Tarjih.

Kemudian juga pada 1972, pernah dilaksanakan Muktamar Majelis Tarjih di Pencongan, Wiradesa Pekalongan. Dan hasilnya berupa tuntunan ibadah dan fatwa-fatwa peribadatan yang sangat dibutuhkan warga Muhammadiyah. (Wik)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: