Perlu Berhati-hati saat Berbicara kepada Anak! Dampaknya Begitu Dahsyat, Berikut Penjelasan dr Aisah Dahlan

BACA JUGA:Begini Cara Mendidik Anak Laki-laki agar Tidak Kasar kepada Perempuan ala Bunda Elly Risman

BACA JUGA:Ini Dampak Negatif saat Menyuruh Anak Berhenti Menangis! Berikut 5 Cara Mencegahnya menurut dr Aisah Dahlan

Cara Kerja dan Dampak Ucapan Terhadap Anak

Sekali lagi perlu dipahami jika memang begitulah cara kerja otak dan tubuh. Kemudian dr Aisah Dahlan memberikan penjelasan secara ilmiah bahwa,

"Ada istilah badan bioplasmik. Kerja tubuh kita ini seperti gadget. Diibaratkan seperti telepon seluler yang semua kabelnya ada di dalam. Sama seperti tubuh manusia, jika kita anggap yang ada di dalam tubuh adalah kabel semua."

"Maka kalau kabel gadget itu ada yang keluar, gadget kita akan bermasalah atau rusak. Begitu pula dengan kita, jika kabel dalam badan kita ada yang keluar sedikit saja maka akan menjadi masalah," tutur dr Aisah Dahlan

Dan apa yang terpaparkan menjadi pesan, itu adalah lewat badan bioplasmik. Apa yang terjadi pada badan bioplasmik?

"Setiap yang Ibu ucapkan, Ibu rasakan, akan jalan di badan, kemudian akan didorong oleh badan bioplasmik manusia."

"Kalau dalam bahasa gadget sekarang adalah ter-broadcast ke alam semesta. Karena ini adalah cahaya titik ini adalah gelombang elektromagnetik," tutur dr Aisah Dahlan menjelaskan.

BACA JUGA:Bolehkah Menyogok Anak agar Termotivasi Melakukan Sesuatu? Berikut Penjelasan Bunda Elly Risman

BACA JUGA:Orang Tua Harus Bisa Mengenali dan Memandu Potensi Anak, Berikut Cara yang Dijelaskan Bunda Elly Risman

Maka apa yang kita ucapkan akan berjalan jalan di badan, kemudian dibroadcast oleh badan bioplasmik.

Maka itu ketika berbicara kepada anak, orang tua perlu berhati-hati. Karena ada gelombang elektromagnetik yang ikut memancar dan dia akan menarik.

Menarik ini adalah menarik peristiwa, menarik kejadian, menarik orang, menarik benda menjadi seperti apa yang diucapkan. 

Hal ini juga sebenarnya sudah sering menjadi peringatan sejak dulu. Ketika para orang tua kita terdahulu berpesan untuk tidak sembarangan ngomong atau berbicara hal buruk, karena nantinya bisa kejadian.

Sumber: