Cegah Stunting, BPI dan Dinkes Batang untuk Tingkatkan Kapasitas Tenaga Kesehatan Desa dan Donasikan Alkes

Cegah Stunting, BPI dan Dinkes Batang untuk Tingkatkan Kapasitas Tenaga Kesehatan Desa dan Donasikan Alkes

Pemateri seminar kesehatan, Khotiq Mulyaningrum, SST.Keb., saat memberikan materi tentang Intervensi Kasus Stunting di Kabupaten Batang kepada para kader Forum Kesehatan Desa (FKD), Posyandu, dan Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK)-istimewa-

BATANG— Dalam upaya meningkatkan pelayanan unggul Posyandu dan mereduksi angka stunting di Kabupaten Batang, PT Bhimasena Power Indonesia (BPI) bermitra dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Batang untuk menyelenggarakan seminar "Strategi Cepat Melawan Stunting di Kabupaten Batang". 

Acara ini dihadiri oleh kader kesehatan dari Forum Kesehatan Desa, Posyandu, dan Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) yang didampingi oleh perusahaan. 

Tujuan dari pengetahuan yang dibagikan oleh para pembicara dari Dinas Kesehatan Kabupaten Batang adalah untuk memperkuat peran kader kesehatan desa dalam mengatasi stunting di wilayahnya masing-masing.

Selaras dengan kegiatan tersebut, BPI juga memberikan sumbangan 143 alat kesehatan untuk 14 Posyandu di desa binaan serta 49 unit furnitur untuk 10 Posyandu di desa binaan lainnya. 

Penyaluran bantuan ini dilakukan di Aula Dinas Kesehatan Kabupaten Batang pada Kamis 7 Maret 2024. Penyaluran ini merujuk pada hasil pemantauan yang menemukan bahwa beberapa alat kesehatan di Posyandu sudah rusak dan perlu diganti. 

Diharapkan bahwa kader kesehatan dapat menggunakan alat kesehatan dengan baik agar data pertumbuhan balita lebih akurat dan kasus stunting dapat dicegah.

Dokter Didiet Wisnuhardanto, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Batang, menekankan bahwa kontribusi perusahaan swasta dalam menangani stunting adalah bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan terhadap masyarakat lokal. 

Kerjasama antara pemerintah daerah dan PT Bhimasena Power Indonesia merupakan contoh sinergi antara sektor swasta dan publik dalam menangani berbagai isu sosial, lingkungan, pendidikan, dan kesehatan.

“Kami mengucapkan terima kasih kepada BPI atas partisipasinya dalam program kesehatan di 14 desa binaan, di Kecamatan Tulis dan Kecamatan Kandeman. Sumbangan BPI untuk Posyandu sangat berharga, karena mendukung program ini setiap tahun. Ini benar-benar meringankan beban pemerintah daerah," jelas dr. Didiet Wisnuhardanto saat membuka acara Seminar Kesehatan dan menyerahkan bantuan alat kesehatan pada Kamis 7 Maret 2024.

Kepala Dinas Kesehatan juga mengajak kader kesehatan desa yang tergabung dalam FKD, Posyandu, dan Tim Penggerak PKK untuk memanfaatkan bantuan program CSR BPI secara maksimal demi kepentingan masyarakat desa. 

Selain itu, pengetahuan kesehatan yang diperoleh dari seminar dapat diaplikasikan atau disosialisasikan kepada masyarakat, menekankan pentingnya kesehatan dalam menangani stunting.

Pemateri seminar, Khotiq Mulyaningrum dan Sholikhatul Mahmudah, juga menegaskan bahwa intervensi terhadap stunting di Kabupaten Batang sangat penting untuk mempercepat penurunan angka stunting. Peningkatan gizi ibu hamil menjadi salah satu strategi pencegahan stunting.

Aryamir H. Sulasmoro, General Manager Stakeholder Relation BPI, menyatakan bahwa program CSR di bidang Kesehatan adalah bentuk kepedulian perusahaan terhadap kebutuhan masyarakat di Kabupaten Batang, khususnya dalam mengatasi stunting.

“Kami mengucapkan terima kasih kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Batang yang selalu mendukung tim CSR dalam melaksanakan program di masyarakat desa sekitar. Kami juga mengapresiasi semua pihak dan stakeholder yang telah bekerja sama dengan BPI dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat," terang Aryamir H. Sulasmoro.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: