Usai Berbuka Puasa, Warga Desa Wangandowo Pekalongan Dikagetkan dengan Banjir Bandang

Usai Berbuka Puasa, Warga Desa Wangandowo Pekalongan Dikagetkan dengan Banjir Bandang

Desa Wangandowo Kecamatan Bojong Kabupaten Pekalongan disapu banjir bandang.-Hadi Waluyo-

KAJEN,RADARPEKALONGAN.DISWAY.ID - Usai berbuka puasa di hari kedua bulan Ramadhan 2024, masyarakat Desa Wangandowo Kecamatan Bojong Kabupaten Pekalongan dikagetkan dengan munculnya banjir bandang yang menyapu desa mereka, Rabu petang, 13 Maret 2024. 

Banjir bandang dengan ketinggian sekitar 1 meter ini menerjang wilayah perkampungan, terutama di Dukuh Sabrang Desa Wangandowo. Warga pun panik. Mereka berhamburan untuk menyelamatkan diri dari terjangan banjir yang mengalir deras.

"Ya mas tadi habis buka puasa tiba-tiba ada air masuk ke perkampungan. Awalnya sedikit tapi lama kelamaan airnya semakin besar dan deras. Kayak sunami," tutur Sutanto (42), warga Dukuh Sabrang Desa Wangandowo pada Radar.

Saat air besar dan deras menyapu desanya, ia pun tak sempat memikirkan untuk menyelamatkan barang-barang berharga di rumah. Saat itu, ia hanya memikirkan untuk menyelamatkan anak-anaknya yang masih kecil agar selamat dari terjangan banjir bandang tersebut.

Baca juga:Banjir Bandang Sapu Pegunungan Lebakbarang, 3 Ekor Sapi Hilang, 2 Rumah Warga, Warung dan Jembatan Rusak

"Ndak bisa apa-apa mas. Air tiba-tiba menjadi besar dan deras. Jalan kampung seperti sungai besar. Kedalamannya sekitar 1 meter. Kami hanya bisa takbir dan menangis," ungkapnya.

"Saya ndak kepikiran barang-barang di dalam rumah dan mobil. Mungkin semuanya rusak, karena banjir disertai lumpur. Saya hanya kepikiran keselamatan anak-anak yang masih kecil," tutur dia.

Untuk sementara ini, ia dan keluarganya mengungsi di rumah orang tuanya di desa lainnya yang aman. "Saya juga mendengar ada warga dan anak yang hanyut terbawa banjir dan saat ini masih dalam proses pencarian," kata dia.

Berdasarkan pantauan, banjir bandang terjadi usai masyarakat melakukan buka puasa. Banjir bandang menerjang dua desa, yaitu Desa Wangandowo dan Desa Duwet.

Banjir bandang itu membawa material berupa lumpur, sampah, dan material lainnya. Paska banjir bandang, material-material itu banyak berserakan di jalanan desa.

Rajab (62), warga setempat, mengatakan, banjir bandang terjadi usai berbuka puasa, atau sekitar adzan Isya. Saat itu memang banjir dengan intensitas tinggi turun. Bahkan, hujan deras sudah dua hari ini terus turun.

Menurutnya, banjir bandang ini disebabkan tanggul pembangunan pabrik sepatu di Desa Wangandowo jebol, sehingga air dari bendungan buatan itu masuk ke pemukiman warga di Desa Wangandowo. 

Saat ini petugas gabungan dari unsur relawan, TNI polri dan warga masih melakukan pembersihan material rumah yang terdampak banjir bandang. Tim juga melakukan pencarian korban yang tenggelam.

Sekda Kabupaten Pekalongan M Yulian Akbar, Camat Bojong Farid, Kepala BPBD Kabupaten Pekalongan Budi Raharjo langsung terjun ke lokasi banjir. "Tim masih melakukan assesment," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Pekalongan, Budi Raharjo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: