Peduli Korban Banjir Bandang Wangandowo, DPD Perhiptani Kabupaten Pekalongan Salurkan Bantuan

Peduli Korban Banjir Bandang Wangandowo, DPD Perhiptani Kabupaten Pekalongan Salurkan Bantuan

Peduli korban banjir bandang di Desa Wangandowo Kecamatan Bojong Kabupaten Pekalongan, DPD Perhimpunan Penyuluh Pertanian Indonesia (Perhiptani) Kabupaten Pekalongan serahkan bantuan kepada korban banjir bandang di desa itu.-Hadi Waluyo-

KAJEN,RADARPEKALONGAN.DISWAY.ID - Peduli korban banjir bandang di Desa Wangandowo Kecamatan Bojong Kabupaten Pekalongan, DPD Perhimpunan Penyuluh Pertanian Indonesia (Perhiptani) Kabupaten Pekalongan serahkan bantuan kepada korban banjir bandang di desa itu.

Bantuan diserahkan oleh Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Pekalongan Hj Ari Laelani STP bersama pengurus DPD Perhiptani Kabupaten Pekalongan di posko pengungsian di rumah sekdes Wangandowo, Kamis, 14 Maret 2024.

Kepala DKPP Kabupaten Pekalongan Ari Laelani berharap, bantuan dari para penyuluh pertanian di Kabupaten Pekalongan untuk korban banjir di Desa Wangandowo bisa bermanfaat. Menurutnya, para korban banjir itu sebagian besar adalah petani yang merupakan mitra dari para penyuluh pertanian di Kabupaten Pekalongan.

"Semoga bantuan ini bermanfaat untuk para korban banjir," ucap Ari.

Sementara itu, Ketua DPD Perhiptani Kabupaten Pekalongan Imam Fadholi mengatakan, bantuan yang diberikan untuk korban banjir bandang di Desa Wangandowo berupa makanan siap saji, pop mie, mie instan, miyak kayu putih, tolak angin, air mineral dan nasi chiken untuk anak-anak di posko pengungsian. Bantuan itu merupakan bentuk kepedulian dari para penyuluh pertanian terhadap para korban banjir bandang di desa tersebut.

Baca juga:Banjir Bandang Desa Wangandowo Pekalongan, PMI Kabupaten Pekalongan Evakuasi Korban Hanyut

"Sebagaimana kita ketahui banjir bandang pada Rabu malam kemarin telah menimbulkan korban jiwa dan merusak puluhan rumah di desa ini. Warga yang mengungsi juga banyak, salah satunya ngungsi di rumah sekdes ini," kata dia.

Menurutnya, para pengungsi mulai dari anak-anak hingga orang tua belum bisa kembali ke rumahnya pasca banjir bandang terjadi. Pasalnya, rumah-rumah mereka masih dibersihkan oleh relawan gabungan, TNI dan Polri karena sangat kotor dan berlumpur. Ada juga yang tidak bisa pulang karena rumahnya rusak berat disapu banjir bandang malam itu.

"Semoga kepedulian kita bisa meringankan beban mereka, apalagi ini bulan puasa semoga apa yang kita lakukan ini menjadi ladang amal ibadah," ungkapnya.

Salah satu pengungsi Tasbi (64), menuturkan, banjir bandang itu terjadi sekitar pukul 19.00 WIB. Usai berbuka puasa bersama keluarganya, ia akan wudhu untuk melaksanakan salat Isya dan tarawih di masjid.

"Saya denger ada orang-orang di luar teriak banjir. Saya kira ada anak yang tenggelam di sungai karena sungai banjir," tutur dia.

Baca lagi:Banjir Bandang Desa Wangandowo Pekalongan, 2 Rumah Hanyut, 20 Rumah Rusak Berat, 2 Korban Tewas

Namun ternyata banjir bandang menerjang perkampungannya. Saat mengetahui banjir datang, ia segera menutup pintu rumah dan sekuat tenaga menahannya agar air tidak masuk ke dalam rumah. "Air tetap masuk ke dalam rumah lewat jendela. Saya hanya meluk putu saya sambil terus nahan pintu," katanya.

Menurutnya, sekitar pukul 22.00 WIB, banjir bandang mulai surut. Banjir itu, kata dia, akibat jebolnya tanggul danau buatan di lokasi pabrik sepatu yang masih dibangun. Lokasi danau itu berada di atas bukit. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: