Lazismu Tasarufkan Zakat untuk Guru Non PNS dan Non Sertifikasi

Lazismu Tasarufkan Zakat untuk Guru Non PNS dan Non Sertifikasi

FOTO BERSAMA - Ketua PD Muhammadiyah Kota Pekalongan, Pasrum Affandi, berfoto bersama dengan para kepala sekolah yang menerima pentasarufan zakat dari Lazismu, Jumat (4/10) di Lazismu Center.

KOTA - Lazismu Kota Pekalongan kembali melakukan pentasarufan zakat, Jumat (4/10). Kali ini yang menjadi sasaran yakni guru non PNS dan guru non sertifikasi yang ada di lingkungan lembaga pendidikan Muhammadiyah mulai dari TK/PAUD/KB/TPA, SD, SMP, MTs dan SMK. Bertempat di Lazismu Center, pentasarufan zakat diterima langsung oleh kepala sekolah dari guru-guru yang menerima zakat. Dalam pentasarufan kali ini, total terdapat 335 guru dari 10 sekolah yang menerima dengan nominal Rp100 ribu per guru.

Ketua Lazismu Kota Pekalongan, Yani Setiawan mengatakan, guru non PNS dan guru non sertifikasi memang menjadi salah satu sasaran pentasarufan zakat setiap tahunnya. Namun dikatakan Yani, jumlah guru yang menerima tahun ini lebih banyak dari sebelumnya. "Selama ini sudah dilakukan rutin setiap tahun cuma jumlahnya tidak sebanyak ini," tuturnya.

Dikatakan Yani, Lazismu akan terus berupaya meningkatkan jumlah zakat yang ditasarufkan bagi guru non PNS dan non sertifikasi baik dari segi jumlah maupun nominal yang diterimakan. "Semoga untuk tahun-tahun mendatang kita bisa menambah jumlah yang ditasarufkan," kata Yani.

Selain program rutin setiap tahun, pihaknya juga akan membuat program baru yakni pentasarufan zakat bagi ghorim atau orang yang memiliki hutang namun tidak mampu membayar. "Program ini akan dilakukan di tahun-tahun mendatang. Karena kami masih menyusun formulanya yang tepat seperti apa. Apakah yang memang benar-benar tidak mampu atau seperti apa yang masuk kriteria. Semoga nanti kami bisa bantu mereka," jelasnya.

Manajer Program Lazismu, Sugeng Sutikno menambahkan, jumlah guru yang menjadi sasaran pentasarufan zakat kali ini adalah semua guru yang masih berstatus non PNS dan non sertifikasi. "Jadi hampir semuanya kami bantu meski nominalnya masih kecil. Ke depan yang menjadi target adalah nominal ini bisa ditambah karena upah yang mereka terima masih jauh di bawah UMK sehingga dengan bantuan ini kami harapkan para guru bisa tetap survive," tambahnya.

Ketua PD Muhammadiyah Kota Pekalongan, Pasrum Affandi, mengaku bersyukur Muhammadiyah bisa memberikan dampak dan manfaat kepada umat. Terutama dalam kegiatan kali ini, yang menjadi sasaran untuk dibantu adalah mereka yang memiliki dedikasi yang tinggi dalam menyalurkan ilmunya.

"Karena kondisi tenaga pendidik ini sangat memprihatinkan. Mungkin kalau bukan karena untuk tujuan membagikan ilmu, mungkin mereka sudah tidak betah. Ini perjuangan yang luar biasa karena bukan satu atau dua tahun, tapi sudah puluhan tahun mereka mengabdi dan tetap berkomitmen serta eksis," kata Pasrum.(nul)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: