Sabtu Mengaji di Lapas Pekalongan: Narasi Mendalam Prof Imam Kanafi tentang Relasi Perut dan Agama

Sabtu Mengaji di Lapas Pekalongan: Narasi Mendalam Prof Imam Kanafi tentang Relasi Perut dan Agama

Kegiatan Sabtu pagi mengaji di Lapas Kelas IIA Pekalongan menghadirkan Guru Besar Ilmu Tasawuf Prof Dr H Imam Kanafi MAg sebagai penceramah, Sabtu, 30 Maret 2024.-Dok/Lapas Pekalongan-

PEKALONGAN, RADARPEKALONGAN.DISWAY.ID - Lapas Kelas IIA Pekalongan kembali mengadakan pengajian rutin Sabtu pagi di bulan suci Ramadan, Sabtu, 30 Maret 2024.

Dengan tema "Ramadan, Mempertegas Relasi Perut dan Agama", kegiatan ini dilaksanakan di aula Lapas Kelas IIA Pekalongan dengan narasumber Prof. Dr. H. Imam Kanafi, M.Ag., seorang guru besar di bidang Ilmu Tasawuf dari UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan.

Turut hadir dalam kegiatan ini, petugas Lapas Pekalongan, anggota Dharma Wanita Persatuan, serta Warga Binaan Pemasyarakatan Lapas Pekalongan.

Dalam paparannya, Prof Imam Kanafi mengajak para hadirin untuk merenungkan makna mendalam dari ibadah puasa Ramadhan.

"Seseorang yang pada hatinya belum ada Laa Ilaaha Illallah dia baru muslim, belum disebut mukmin," ungkapnya, menyiratkan pentingnya iman dalam seorang muslim.

BACA JUGA:Lapas Pekalongan Tingkatkan Ketaqwaan dengan Sabtu Mengaji di Bulan Suci Ramadan

BACA JUGA:Kultum Ramadan Lapas Pekalongan, Kasubsi Portatib: Sembunyikan Ibadahmu seperti Kamu Menyembunyikan Aibmu

Lebih lanjut, Prof Imam Kanafi menjelaskan mengapa Allah "mengatur" perut manusia selama 30 hari.

"Karena perut ini pintu masuknya urusan duniawi," tegasnya. 

Dengan mengutip hadis Nabi Muhammad SAW, beliau menegaskan, "Siapa yang dapat menjaga perutnya, maka dia dapat menjaga agamanya," menyoroti hubungan erat antara kontrol diri dalam urusan duniawi dengan kesucian dalam beragama.

Menariknya, Prof Imam Kanafi juga menguraikan bahwa urusan perut tidak sekadar bersifat personal, tetapi juga berdampak sistemik dan masif.

"Urusan perut berdampak terstruktur, sistemik, dan masif," tambahnya, memberikan penekanan akan pentingnya kesadaran dalam mengatur kebutuhan duniawi demi keberlangsungan spiritualitas.

Pengajian rutin ini bukan sekadar acara rutin, melainkan juga momen untuk merenungkan makna ibadah dan hubungannya dengan kehidupan sehari-hari.

BACA JUGA:Pengajian Rutin Ramadhan, ASN Pemkab Pekalongan Dihimbau untuk Tingkatkan Soliditas dan Solidaritas

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: