KH. Ghufron Achid Sampangan, Ulama Alim Menantu Pendiri Yayasan Salafiyah Pekalongan yang Tekun Belajar

KH. Ghufron Achid Sampangan, Ulama Alim Menantu Pendiri Yayasan Salafiyah Pekalongan yang Tekun Belajar

KH. Ghufron Achid Pekalongan-Aghistna Muhammad-

Waktu kecil beliau pernah belajar mengaji kepada Ustadz Baidhawi di Kauman, Pekalongan.

BACA JUGA:KH Syafi'i bin KH Abdul Majid Pringlangu: Kisah Unik, Mendirikan SMK Syafi'i Akrom, dan Hari Wafatnya

Setelah menginjak remaja, Kyai Ghufron melanjutkan pendidikannya ke banyak ulama dan pondok pesantren di Jawa Tengah.

Di Lasem beliau belajar di Pondok Pesantren Al-Hidayah asuhan KH. Ma'shum, dan di Pondok Pesantren Al-Ishlah asuhan Syekh Masduqi.

Selain belajar kepada para ulama di Lasem, KH. Ghufron Achid juga pernah nyantri kepada KH. Muhammadun Pondowan di Pati, Jawa Tengah.

Kemudian beliau juga pernah mengaji kepada ulama-ulama di Kudus, diantaranya adalah KH. Arwani Amin, seorang ulama yang ahli dalam bidang Al-Qur'an.

BACA JUGA:Kedekatan Habib Ali bin Ahmad Al-Athas dengan Para Kyai dan Masyarakat Pekalongan

BACA JUGA:KH Syafi'i Pringlangu: Perjuangan KH Syafi'i bersama Masyarakat Pekalongan dalam Mengusir Penjajah

Ketekunan Kyai Ghufron dalam menimba ilmu agama menjadi salah satu faktor beliau menjadi ulama yang sangat alim.

Menjadi Menantu Pendiri Yayasan Salafiyah

Setelah kembali dari pengembaraannya dalam mencari ilmu, KH. Ghufron Achid kemudian menikah dengan putri seorang ulama besar dari Sampangan, Pekalongan.

Beliau adalah KH. Mudzakir bin KH. Fadholi, sosok dibalik berdirinya Yayasan Salafiyah di Kauman, Pekalongan.

BACA JUGA:Kisah Teladan Habib Hasyim bin Yahya Pekalongan, Kakek Habib Luthfi bin Yahya

Putri KH. Mudzakir yang dinikahkan dengan KH. Ghufron bernama Ning Aisyah, adik kandung dari KH. Ibnu Chadjar bin KH. Mudzakir.

Setelah menjadi menantu KH. Mudzakir, KH. Ghufron pun ikut membantu perjuangan dakwah dan mengajar yang selama ini dilakukan oleh KH. Mudzakir.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: