Nyamuk Demam Berdarah Kian Resisten Terhadap Pestisida, Fogging Harus Terkontrol

Nyamuk Demam Berdarah Kian Resisten Terhadap Pestisida, Fogging Harus Terkontrol

Fogging untuk membasmi nyamuk demam berdarah harus dilakukan secara terkontrol, agar nyamuk tidak resisten terhadap pestisida.-Hadi Waluyo-

KAJEN,RADARPEKALONGAN.CO.ID - Jangan sembarangan pakai pestisida untuk membunuh nyamuk demam berdarah. Pasalnya, dari hasil uji laboratorium ada temuan nyamuk demam berdarah sudah resisten atau kebal dengan pestisida tertentu.

Oleh karena itu, gunakan pestisida secara terkontrol. Dan dianjurkan jangan menggunakan satu jenis pestisida tertentu dalam jangka waktu lama, karena itu bisa menyebabkan nyamuk kebal.

Persoalan resistennya nyamuk penyebab demam berdarah akibat penggunaan pestisida tak terkontrol mengemuka dalam Workshop Wujudkan Kabupaten Pekalongan Bebas Dengue di salah satu hotel di Kecamatan Karanganyar, Selasa, 9 Juli 2024. 

"Nyamuk saat ini kian resisten terhadap insektisida. Oleh karena itu, fogging harus dilakukan secara terkontrol," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pekalongan, Setiawan Dwiantoro. 

Penggunaan pestisida secara terkontrol ini, kata dia, agar nyamuknya tidak resisten terhadap obat-obat tertentu. "Tadi sudah disampaikan oleh nara sumber nyamuk resisten akibat penggunaan insektisida yang tidak terkontrol," ujar dia. 

Baca juga:Kasus Demam Berdarah di Pekalongan Meningkat, Masyarakat Diminta Waspada dan Galakkan PSN

Oleh karena itu, lanjut dia, ada beberapa upaya yang terkontrol dalam penanganan nyamuk ini. Tidak hanya dengan bahan kimia. bisa dengan cara biologis. Misalnya, tempat perindukan diberi ikan. "Ikan ini akan memakan jentik. Yang kedua dengan larvasida dikasih abate dan sebagainya, dan yang ketiga dengan fogging," ujar dia.

Dikatakan, fogging itu langkah terakhir yang dilakukan untuk membunuh nyamuk dewasa. Namun, kata dia, jika hanya nyamuk dewasa saja yang dibunuh, sedangkan telurnya tidak dibasmi maka telur ini akan menjadi jentik dan nyamuk lagi. 

"Siklusnya harus dimatikan semua. Dewasa difogging, telurnya dibersihkan, yang larva dihanguskan," tandas dia.

Sebelumnya diberitakan, kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Pekalongan di pertengahan tahun 2024 ini trennya terus mengalami peningkatan dibandingkan tahun lalu. 

Hingga semester ini tercatat sudah ada 364 kasus DBD di Kabupaten Pekalongan dengan wilayah penyebaran yang hampir merata di seluruh kecamatan di Kota Santri, termasuk di wilayah pegunungan.

Hal itu disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pekalongan, Setiawan Dwiantoro, ditemui disela-sela Workshop Wujudkan Kabupaten Pekalongan Bebas Dengue di salah satu hotel di Kecamatan Karanganyar, Selasa, 9 Juli 2024. Workshop ini dalam rangka memperingati Hari Demam Berdarah Dengue ASEAN.

Dikatakan, untuk tahun 2024 ini, kasus DBD hampir menyebar ke seluruh wilayah kecamatan dibandingkan tahun lalu. "Sekarang sudah ada di Kandangserang. Sudah ada di Lebakbarang, walaupun itu impor. Kerja di bawah, naik kena. Artinya kita harus waspada. Tahun lalu ndak ada sekarang ada kan kita harus waspada. Itulah daerah-daerah yang harus kita lakukan penanganan, agar tidak terjadi penyebaran di situ," ungkapnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: