Tetap Gencarkan Tes Swab dan Vaksinasi

Tetap Gencarkan Tes Swab dan Vaksinasi

KOTA - Meskipun angka kasus Covid-19 kian menurun, namun upaya Pemkot Pekalongan dalam memutus penyebaran Covid-19 tidak pernah kendor. Berbagai langkah terus dilakukan untuk menekan angka kasus agar Kota batik ini segera bebas dari pandemi.

Seperti yang dilakukan pada Sabtu malam, (18/9) di Alun-alun Pekalongan dan Eks Pendopo Kabupaten Pekalongan, tim satgas Covid-19 melakukan tes swab antigen secara acak kepada 416 warga dan hasilnya non-reaktif.

Wali Kota Pekalongan, HA Afzan Arslan Djunaid SE yang turun langsung meninjau ke lokasi menyampaikan, sesuai dengan data dan lapangan kondisi masyarakat Kota Pekalongan sudah kondusif.

Lanjutnya, ruang Buketan RS Bendan saat ini sudah kosong (nihil). Sedangkan, ruang IGD ada empat pasien dengan gejala sangat ringan dan dua orang tengah isolasi mandiri. "Alhamdulillah ini sudah sangat kondusif. Dari hasil tracing malam ini (18/9) semuanya non-reaktif," ungkap Wali Kota Aaf sapaan akrabnya.

Meskipun sudah kondusif, Aaf menekankan untuk disiplin prokes demi kebaikan diri sendiri dan orang di sekitar. Ia mengatakan bahwa pemkot Pekalongan tengah fokus pada percepatan vaksinasi dan pemulihan ekonomi. Sehingga, ia mengajak masyarakat bagi yang belum vaksin untuk mengikuti vaksinasi sebagai bentuk Ikhtiar menghadapi pandemi Covid-19.

"Capaian vaksinasi Kota Pekalongan masih rendah yakni di bawah 50%. Tetapi, akan kami kejar agar capaian tersebut terpenuhi. Kendalanya memang stok vaksinasi yang ada masih terbatas. Sehingga, kami terus berkoordinasi dengan pemerintah provinsi maupun pusat," tuturnya.

Selain gencar melakukan Tes Swab, Pemkot juga gencar melakukan vaksinasi. Mengingat cakupan vaksinasi menjadi salah satu indikator penentu naik turunnya level PPKM suatu daerah. Kendati berada di level 2, capaian vaksinasi pada dosis 1 di Kota Pekalongan sendiri saat ini masih berada dibawah 50%, yakni 42 hingga 43%.

Sementara untuk turun dari PPKM level 3 ke 2 sebanyak 50% vaksinasi dosis 1 dan 40% dari vaksinasi masyarakat lanjut usia (lansia). Sedangkan, untuk penurunan dari level 2 ke level 1, cakupan vaksinasi dosis pertama minimal 70% dan vaksinasi lansia 60%.

"Untuk vaksinasi, kita masih tergantung dropping dari provinsi. Sesuai arahan pak Presiden dan Gubernur, stok vaksin yang ada sudah kita habiskan, tetapi pencapaian masih 42% dan maksimal 43% untuk dosis pertama," pungkasnya. (dur/nul)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: