SPNF SKB Kabupaten Pekalongan Adakan Fasilitasi Wirausaha Merdeka untuk Peserta Didik Paket C

SPNF SKB Kabupaten Pekalongan Adakan Fasilitasi Wirausaha Merdeka untuk Peserta Didik Paket C

FOTO - Peserta Didik Paket C berfoto bersama pendamping usai pembukaan Fasilitasi Wirausaha Merdeka--

RADARPEKALONGAN.DISWAY.ID - SPNF SKB Kabupaten Pekalongan mengadakan Fasilitasi wirausaha merdeka untuk peserta didik paket C. Kegiatan Fasilitasi ini dipelopori oleh Drs. Sujud Marwoto selaku guru pendamping, fasilitator dan guru Kewirausahaan SKB Pekalongan. 

Penyelenggaraan Fasilitasi wirausaha merdeka untuk peserta didik paket C sebagai langkah yang diambil karena beberapa hal, seperti terjadinya penurunan kehadiran peserta didik di kelas X, kelas XI dan kelas XII, peserta didik juga mengalami hambatan dalam hal minat belajar yang kuran, kesibukan bekerja dan ketersediaan waktu untuk belajar hal ini sangat berdampak pada hasil belajar yang sangat rendah.

Selain itu, dijelaskan lebih lanjut oleh Sujud Marwoto bahwa secara kelembagaan raport pendidikan juga mengalami penurunan, dibidang karakter siwa seperti: bertaqwa kepada TYME, gotong royong, kreatifitas, nalar kritis, kebhinekaan global dan kemandirian, nilainya sangat anjlog.

"Partisipasi warga satuan pendidikan juga mengalami penurunan menjadi 11,77%, partisipasi orang tua turun 0,64% dan partisipasi peserta didik turun dratis menjadi 22,88%," ungkapnya.

Ditambahkan olehnya, konsep Fasilitasi Wirausaha merdeka ini adalah peserta didik diberi kemerdekaan untuk memilih ide bisnis sesuai dengan bakat dan minatnya.

Dimulai dari Fasilitasi : Tahap Pengenalan, yaitu pada tahap ini siswa akan dilatih oleh NST tamu yang akan menyampaikan tentang bisnis untuk anak sekolah dan digital marketing dan siswa akan diajak untuk orasi "jika aku menjadi wirausaha". Berikutnya masih dalam tahap pengenalan, siswa akan Bermain peran The Founder yaitu dengan siswa seakan menjadi penemu dari ide bisnis yang akan ditekuni, setelahnya siswa diharapkan menemukan ide bisnis yang akan dijalankan.

Tahap kedua adalah Kontekstualisasi, yaitu dengan membentuk tim proyek, menyusun proposal dari ide bisnis, Presentasi proposal. Dan terakhir adalah tahap aksi (Perencanaan dan persiapan produksi meliputi proses produksi, desain kemasan, promosi dan proses penjualan. Untuk gelar produk (bazar), dilakukan pada Hari pasar setiap hari sabtu di SKB, dan di acara car Freeday setiap hari minggu di Alun-alun Kajen.

"Dengan fasilitasi para guru Kewirausahaan, guru pemberdayaan, guru tata boga dan guru matematika dan Bahasa Indonesia, siswa dipancing supaya muncul ide bisnis dalam kehidupannya. Selanjutanya siswa diajarkan manajemen bisnis dan membuat proposal pengajuan ide bisnis kepada pelatih/guru. Siswa juga mengadakan sidang proposal supaya proposal disetujui, setelah disetujui selanjutnya siswa membuat produk yang memiliki daya jual," imbuh Sujud.

Ia menjelaskan, sejauh ini produk produk yang telah dihasilkan dalam program ini adalah membuat makanan olahan dari bahan local, seperti Tahu crispy, Wonton ah, Fruit sando, Buah potong Eazey, Bakso Ceker mercon, Salad buah, Risoles Mayo, Goreng Reacing, Cireng Isi, aneka roti kering.

"Diakhir pembelajaran nanti, kita akan membantu peserta didik untuk membuat laporan keuangan. Pendamping akan mengajarkan pembelajaran numenerasi pada peserta didik," jelasnya.

Pihaknya berharap, dengan adanya program ini pendidik bisa memberikan peningkatan pencapaian pembelajaran siswa, dan meningkatkan kompetensinya dalam pelaksanaan kurikulum merdeka secara tepat dan menyenangkan, khususnya dalam tem kewirausahaan sehingga prestasi dan mutu sekolah semakin meningkat.(Mal)

 

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: