Berharap Ada Solusi, Paguyuban Nasabah Korban BMT Mitra Umat Mengadu ke Anggota DPRD Jateng
Sejumlah nasabah yang tergabung dalam Paguyuban Nasabah Korban BMT Mitra Umat saat berdialog dengan anggota Komisi A DPRD Jateng dari Fraksi PDIP, Putro Negoro Rekthosetho di RM Ayam Gepuk, Tirto, Kota Pekalongan, Selasa malam, 29 Oktober 2024.-Wahyu Hidayat/Radar Pekalongan-
PEKALONGAN, RADARPEKALONGAN.CO.ID – Sejumlah warga yang tergabung dalam Paguyuban Nasabah Korban BMT Mitra Umat mengadukan permasalahan mereka ke DPRD Provinsi Jawa Tengah.
Mereka mengeluhkan masalah yang sudah lama menimpa tanpa adanya penyelesaian meski berbagai upaya telah ditempuh, seperti audiensi dengan Pemkot Pekalongan dan pelaporan kepada pihak berwajib.
Namun, masalah tersebut tetap belum menemukan titik terang dan seolah dibiarkan berlarut-larut.
Dalam pertemuan yang digelar di RM Ayam Gepuk Tirto, Kota Pekalongan, pada Selasa malam, 29 Oktober 2024, para nasabah berdialog dengan Anggota DPRD Provinsi Jawa Tengah Komisi A dari Fraksi PDIP, Putro Negoro Rekthosetho.
Mereka berharap DPRD dapat memfasilitasi penyelesaian nasib ribuan nasabah yang hingga kini belum bisa mencairkan dana tabungan mereka di BMT Mitra Umat.
Ketua Paguyuban Nasabah Korban BMT Mitra Umat, Dede Jumantoro, menyampaikan apresiasinya kepada Putro Negoro Rekthosetho yang berkenan mendengarkan aspirasi para nasabah.
"Kami sangat berterima kasih karena Mas Setho mau mendengar keluhan dari teman-teman nasabah korban BMT Mitra Umat, yang nasibnya masih terkatung-katung. Kami berharap otoritas yang lebih tinggi dan pihak terkait segera menyelesaikan masalah ini," ungkap Dede.
Dede menjelaskan bahwa nasabah yang tergabung dalam paguyuban dan menjadi korban berjumlah kurang lebih 1.400 nasabah, dengan total dana yang tersimpan kurang lebih mencapai Rp30 miliar.
Para nasabah tersebut berasal dari lima kantor Cabang BMT Mitra Umat, yaitu Krapyak, Karanganyar, Noyontaan, Tirto, dan Panjang Wetan.
Dia berharap melalui dialog ini bisa tercapai solusi terbaik, mengingat mayoritas nasabah adalah masyarakat kecil.
"Prinsipnya, kami sangat terbuka dan berterima kasih kepada siapa pun yang bisa membantu para nasabah," ujarnya.
Anggota Komisi A DPRD Provinsi Jawa Tengah, Putro Negoro Rekthosetho, yang akrab disapa Setho, menyatakan bahwa pihaknya telah mendengar aspirasi para nasabah terkait dugaan penggelapan yang dilakukan oleh BMT Mitra Umat.
Setho juga mengapresiasi langkah para nasabah yang sudah melaporkan kasus ini kepada pihak berwajib, meski belum ada tindak lanjut yang jelas.
"Kami akan mendorong Dinas Koperasi untuk memfasilitasi penyelesaian permasalahan ini, dan kami akan terus mengawal kasus ini," kata Setho.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: