Bisa Ketergantungan dan Matikan Kreativitas, Pelajar Batang Diminta Bijak Gunakan AI
PSDKU Undip Bandara Batang menggelar seminar Artificial Intelligence Debate in Education (AIDE) dengan menghadirkan praktisi di bidang teknologi informasi, Kamis 14 November 2024 di Pendopo Kabupaten Batang. -IST-
BATANG, RADAR PEKALONGAN - PSDKU Undip Bandara Batang menggelar seminar Artificial Intelligence Debate in Education (AIDE) dengan menghadirkan praktisi di bidang teknologi informasi, Kamis 14 November 2024 di Pendopo Kabupaten Batang.
Debat untuk pelajar SMA/SMK sederajat ini dihadirkan sebagai bentuk merespons pro kontra hadirnya teknologi kecerdasan buatan di dunia pendidikan.
Ketua pelaksana Artificial Intelligence Debate in Education (AIDE) Sahila Pramesti mengatakan, seminar ini untuk mengedukasi pelajar jenjang SMA/SMK sederajat dalam menyikapi hadirnya teknologi kecerdasan buatan yang mulai menembus ke dunia pendidikan.
BACA JUGA:Telan Anggaran Rp 16,4 Miliar, Jalan dan Jembatan untuk Akses ke KIT Batang Diresmikan
“Jika tidak dimanfaatkan dengan benar, kehadiran kecerdasan buatan justru bisa mematikan kreativitas dan kemampuan berpikir kritis pelajar,” ujarnya.
Bukti yang sangat nyata, saat ini pelajar maupun mahasiswa mulai memiliki rasa ketergantungan terhadap jawaban yang muncul melalui kecerdasan buatan.
“Otak yang seharusnya dioptimalkan untuk berpikir kritis menggunakan kemampuan sendiri, justru terhambat, apalagi tingkat kemiripannya mencapai 90 persen,” ungkapnya.
BACA JUGA:Terkendala Anggaran, Wacana Arisan Teater di Batang Kembali Tertunda
Salah satu peserta, Laura pelajar SMAN 2 Batang, mengakui sangat terbantu dengan kehadiran kecerdasan buatan, apabila digunakan secara tepat guna.
“Biasanya kalau ada kesulitan mengerjakan tugas, terus keadaan sudah malam, mau tanya guru juga ga sopan, bisa tanya AI, itu pun tidak boleh berlebihan karena bisa timbul ketergantungan,” jelasnya.
Kendati demikian, ada sisi negatif yang patut diwaspadai karena kemiripan hampir menyerupai aslinya. Sisi buruknya bisa mempengaruhi lapangan kerja di Indonesia, contohnya tadi ada penyiar tivi yang wajah dan suaranya mirip seperti manusia sungguhan, makanya pekerjaan penyiar dikhawatirkan akan tergantikan oleh AI.
BACA JUGA:Fauzi Fallas Ajak Masyarakat Batang Jaga Kondusifitas di Momen HUT Brimob ke-79
Menyikapi fenomena merebaknya pemanfaatan teknologi kecerdasan buatan yang dimanfaatkan dalam dunia pendidikan, Penjabat (Pj) Bupati Batang Lani Dwi Rejeki mengimbau, agar para pelajar yang didominasi gen z, harus mampu memilah dan memilih dalam memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan ketika kegiatan belajar mengajar.
“Sekarang teknologi kecerdasan buatan sudah menghinggapi seluruh sendi kehidupan manusia, tak terkecuali di dunia pendidikan. Makanya seminar dan debat bisa jadi ajang edukasi anak agar mampu menggunakan AI secara benar dan tepat guna,” pungkasnya. (nov)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: