Industri dan Produk Tekstil Pekalongan Harus Bangkit Lagi di 2025, Rizal Bawazier: Harus Ada Proteksi
Rizal Bawazir menegaskan bahwa industri dan produk tekstil di Pekalongan tahun 2025 harus bangkit lagi.-istimewa -
PEKALONGAN, RADARPEKALONGAN.CO.ID - Industri Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) yang memproduksi kain sarung, kain batik, Tekstil tenun pada tahun 2025 ini harus bangkit lagi.
Penegasan tersebut disampaikan oleh Anggota DPR RI untuk Daerah Pemilihan Jawa Tengah X (Kota & Kabupaten Pekalongan, Pemalang, Batang), Rizal Bawazier.
"Industri Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) yang ada di Pekalongan pada tahun 2025 ini harus bangkit lagi, dan mampu menjadi tuan rumah di negeri dan daerahnya sendiri," tegas Rizal Bawazir pada awak media, Selasa 14 Januari 2025.
Pria yang akrab dipanggil Pak RB ini mengungkapkan, dirinya menerima banyak keluhan dari para pengusaha industri tekstil di Pekalongan.
BACA JUGA:Viral di Tiktok, Kebun Teh Puncak Tombo Batang Jadi Destinasi Wisata Baru Favorit Masyarakat
Kondisi tersebut disebabkan adanya aturan Permerindag No 8 di April 2024 yang melonggarkan aturan import barang tekstil yang menimbulkan banyaknya persaingan import tekstil dan masalah lainnya.
"Melihat kondisi yang ada saat ini, saya akan mencoba cari solusinya dengan melakukan koordinasi bersama Dirjen Industri Kimia, Farmasi dan Tekstil Kementerian Perindustrian. Selain itu, kita juga akan berkoordinasi dengan Kementerian Perdagangan sebagai mitra kerja Komisi VI DPR," terang RB.
Rizal Bawazir menegaskan, industri tekstil dan produk tekstil di Pekalongan harus bangkit lagi, sehingga harus ada solusi yang konkrit dan jelas dari Pemerintah.
"Jangan sampai ada lebih banyak lagi pabrik tekstil ataupun pengusaha tekstil kecil dan menengah yang tidak dapat beroperasi lagi di Pekalongan. Sehingga harus secepatnya ada solusi yang konkrit dan jelas dari pemerintah," terang anggota DPR RI dari Fraksi PKS ini.
Menurutnya salah satu solusi terpenting yang bisa dilakukan adalah dengan melakukan proteksi atas industri tekstil dan produk tekstil dalam negeri khususnya di Pekalongan. Mengingat Pekalongan sudah lama terkenal sebagai kota tekstil di Indonesia.
"Oleh karena itu saya sangat berharap para pengusaha tekstil tetap semangat, dan pemerintah juga segera cari solusi terbaik yang secepatnya. Kalau perlu dengan pembatasan atau larangan import produk tekstil tertentu," tutup Pak RB.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: