Buka Akses Ke Petungkriyono Paska Putusnya Jembatan Tembelan, Pemerintah akan Bangun Jembatan Bailey
Paska putusnya Jembatan Tembelan di Desa Kayupuring, warga buat jembatan darurat dari bambu untuk titik penyeberangan pejalan kaki di Sungai Welo. -Hadi Waluyo-
KAJEN, RADARPEKALONGAN.CO.ID - Untuk membuka akses ke Petungkriyono yang terisolir akibat putusnya Jembatan Tembelan, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan Pemkab Pekalongan akan bangun jembatan bailey.
Sekda Kabupaten Pekalongan M Yulian Akbar, Kamis, 23 Januari 2025, mengatakan, akses menuju ke Kecamatan Petungkriyono dari arah bawah atau Doro putus total. Sebab, ada jembatan putus di Desa Kayupuring.
"Bina Marga Provinsi Jawa Tengah dan PU telah survei ke lokasi. Kita akan buat jembatan bailey di sana agar akses kembali bisa dilalui," ujar Sekda M Yulian Akbar.
Menurutnya, dengan putusnya jembatan itu, akses ke Petungkriyono dari pusat kabupaten harus memutar melalui jalur Banjarnegara.
"Harus memutar lebih jauh, sekitar 3 jam melalui jalur Banjarnegara," kata dia.
Kepala DPU dan Taru Kabupaten Pekalongan, Murdiharso, Kamis pagi, mengatakan, DPU Kabupaten Pekalongan dan Bina Marga Jateng telah survei ke lokasi jembatan putus pada Rabu, 22 Januari 2025.
Dari hasil survei itu, bentang sungai itu lebih panjang dibandingkan panjang jembatan bailey yang akan dipasang.
"Survei pertama itu kita lihat bentangnya lebih 40 meter, padahal panjang baileynya kurang dari itu, makanya ndak bisa langsung dipasang jembatan baileynya," kata dia.
Untuk itu, lanjut dia, pihaknya bersama Bina Marga Jateng kembali melakukan survei ke lokasi jembatan yang putus, Kamis, 23 Januari 2025. Survei dilakukan kembali untuk mematangkan penanganan jembatan yang putus tersebut.
"Ini akan disurvei lagi. Jembatan itu kan putus separo, separonya masih berdiri. Bailey apakah bisa dipasang di separo jembatan yang roboh itu, namun dengan penguatan di pilar yang masih ada," kata dia.
Menurutnya, pemasangan jembatanb bailey semestinya di sebelah jembatan yang putus itu. Sehingga saat jembatan yang roboh dibangun lagi, akses masyarakat masih bisa menggunakan jembatan bailey yang ada.
"Namun tadi panjang bailey yang dimiliki Provinsi Jawa Tengah tidak mencukupi untuk dipasang karena bentang sungainya lebih panjang akibat tergerus banjir. Ini akan disurvei untuk memastikan pemasangan baileynya seperti apa. Apakah bisa di eksisting dengan penguatan pilar yang masih ada, atau seperti apa," ungkap dia.
Menurutnya, jalur ke Petungkriyono harus segera dibuka. Agar alat-alat berat bisa dikirim ke wilayah itu untuk mempercepat penanganan longsor di wilayah Petungkriyono.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: