6 Dukuh di Petungkriyono Pekalongan Masih Terisolir

Aparat gabungan TNI dan Polri bersama warga buat jalan darurat untuk akses jalur Mudal - Dranan.-Hadi Waluyo-
"Untuk anak-anak sekolah sudah mulai belajar mengajar tapi masih daring, sebab guru-gurunya belum bisa masuk ke sini. Alhamdulillah sepekan setelah bencana itu, PLN sudah memperbaiki jaringan listrik yang rusak," kata dia.
Selain menghancurkan akses jalan utama, bencana alam longsor dan banjir bandang juga merusak jaringan air bersih, lahan pertanian dan irigasi di desanya.
"Jaringan air bersih rusak total, kami buat jaringan darurat dulu dari sumber yang ada. Yang penting bisa untuk mandi dan masak dulu airnya," kata dia.
Ditambahkan, titik longsor yang menghancurkan akses jalan menuju ke pedukuhannya juga masih rawan longsor.
"Saat hujan deras kemarin, di atasnya masih ada yang longsor," imbuh dia.
Sementara itu, personel gabungan TNI-Polri melaksanakan kegiatan bakti sosial pasca bencana tanah longsor di wilayah Kecamatan Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan, Senin, 3 Februari 2025.
Kapolsek Petungkriyono Iptu Eko Widiyanto saat dikonfirmasi mengatakan, pihaknya dalam kesempatan itu melakukan penyaluran bantuan kepada warga masyarakat yang terdampak bencana di wilayahnya.
“Kami menyalurkan bantuan sosial kepada warga yang terdampak longsor di Dukuh Tembelan Desa Kayupuring,” ujarnya.
Disamping menyalurkan bantuan, petugas juga melakukan pembuatan jalan darurat yang tentunya memberikan manfaat bagi aktivitas warga.
“Petugas gabungan ini terbagi menjadi dua tim, pertama bertugas menyalurkan bantuan, dan kedua melaksanakan pembuatan jalan darurat yang menghubungkan Dukuh Mudal ke Dukuh Dranan, Desa Yosorejo,” terang Iptu Eko.
Kapolsek menambahkan, kegiatan bakti sosial ini bertujuan untuk memperkuat hubungan antara Polri dan masyarakat, serta memastikan setiap warga yang terdampak mendapatkan perhatian dan dukungan yang diperlukan.
"Kami ingin memastikan bahwa masyarakat merasa didukung dan tidak sendirian menghadapi situasi sulit ini. TNI-Polri akan selalu berusaha hadir untuk membantu dan mencari solusi terbaik bersama masyarakat," tandas dia.
Sementara itu, Sekda Kabupaten Pekalongan M Yulian Akbar, mengatakan, meski status tanggap bencana dicabut dan kini statusnya menjadi siaga bencana, namun kegiatan penanganan bencana alam di lapangan masih terus berlanjut.
"Kita masih kerja keras terus untuk buka akses di Petung. Jembatan bailey masih dikerjakan di Petung. Pembersihan lumpur paska banjir juga terus dilakukan," ujar Sekda M Yulian Akbar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: