Jembatan Bailey Petungkriyono Sudah Bisa Dilewati, Tonase Kendaraan Dibatasi Maksimal 2 Ton

Jembatan Bailey Petungkriyono Sudah Bisa Dilewati, Tonase Kendaraan Dibatasi Maksimal 2 Ton

Jembatan bailey di Tembelan Petungkriyono sudah bisa dilalui kendaraan roda dua dan roda empat. Akses Doro-Petungkriyono kini kembali terbuka.-Hadi Waluyo-

Selesainya pemasangan jembatan bailey di Tembelan disambut bahagia warga Petungkriyono dan masyarakat yang bekerja di wilayah pegunungan tersebut. 

Pasalnya, selama Jembatan Tembelan putus, warga dengan kendaraan roda empat yang akan menuju ke Petungkriyono atau sebaliknya harus memutar melalui jalur Wanayasa, Banjarnegara.

Sedangkan, warga yang mengendarai kendaraan roda dua bisa melalui jalur Doro-Petungkriyono dengan bantuan sling gantung. Motor ditarik dengan sling gantung untuk menyeberangi Sungai Welo, sementara pemiliknya berjalan kaki melalui jembatan darurat dari bambu untuk menyeberangi sungai itu.

Slamet (41), warga Desa Kasimpar, Petungkriyono, mengatakan, jika memutar melalui jalur Wanayasa, maka membutuhkan waktu tempuh sekitar 3 jam. Sementara jika melalui jalur Petungkriyono - Doro - Kajen waktu tempuhnya hanya sekitar 1,5 jam.

"Ongkosnya juga lebih mahal kalau memutar melalui Wanayasa. Contohnya saya kemarin saat bawa anak sunat ke Kajen, ongkosnya sewa doplak jika melalui jalur Wanayasa Rp 600 ribu, padahal jika melalui jalur Doro sekitar Rp 400 ribu," ujar dia.

Selain itu, masyarakat Petungkriyono sebagian besar belanjanya di Pasar Doro.

"Alhamdulillah jembatan bailey ini terpasang, akses kita jadi lebih mudah dan biaya lebih murah," ucap dia. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: