Pemkab Batang Siapkan TPST Gringsing, Dorong Pengelolaan Sampah Berbasis Desa

Pengelolaan sampah di TPA Randukuning Batang-Radar Pekalongan/Novia Rochmawati-
BATANG, RADAR PEKALONGAN – Pemerintah Kabupaten Batang tengah mempersiapkan langkah antisipatif untuk menghadapi potensi darurat sampah, melalui pembangunan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) dan sistem pengelolaan berbasis komunitas.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Batang, Handy Hakim, menjelaskan bahwa pembangunan TPST di Desa Sentul, Gringsing menjadi bagian dari strategi utama untuk mengurangi beban TPA Randu Kuning yang mulai padat. Lokasi tersebut dipilih karena strategis, jauh dari permukiman, serta dinilai aman bagi lingkungan dan kawasan industri.
“Lahan 2,7 hektare milik Pemkab sudah kita usulkan. Ini mendukung Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) yang merupakan Proyek Strategis Nasional,” terang Handy, Jumat (11/4/2025).
Menurutnya, proyek ini telah disampaikan oleh Bupati M. Faiz Kurniawan ke Kementerian Pekerjaan Umum, dan saat ini tengah dalam proses pengurusan izin teknis seperti dari kehutanan dan persetujuan gubernur.
Di sisi lain, Pemkab juga fokus pada penguatan pengelolaan sampah berbasis desa. Camat dan kepala desa diminta untuk mendorong masyarakat mengolah sampah organik secara mandiri, seperti melalui komposting atau penanaman langsung, sehingga tidak seluruh sampah dibuang ke TPA.
BACA JUGA:50 Pengurus Pramuka Peduli Batang Resmi Dikukuhkan, Siap Jadi Garda Terdepan Penanggulangan Bencana
“Kita dorong semua kecamatan punya TPS3R, supaya sampah bisa dikelola ulang dan punya nilai ekonomi,” jelas Handy.
Kebijakan ini juga berkaitan erat dengan efisiensi anggaran daerah. Dengan mengoptimalkan pengelolaan sampah di hulu (desa dan kecamatan), biaya operasional dan transportasi ke TPA bisa ditekan, serta mencegah pengeluaran tak terduga untuk kondisi darurat. Jika ada anggaran sisa dari kegiatan yang efisien, potensi pengembalian ke kas daerah bisa dilakukan sesuai mekanisme APBD.
“Batang kita arahkan jadi daerah percontohan pengelolaan sampah berkelanjutan yang melibatkan semua pihak, dari pemerintah hingga masyarakat,” tutup Handy. (Nov)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: