Disway award
iklan banner Honda atas

Ladies Program Apeksi Sambangi Musuem Batik, Ajarkan Membatik di Atas Payung

Ladies Program Apeksi Sambangi Musuem Batik, Ajarkan Membatik di Atas Payung

Kunjungan- Kunjungan para istri Walikota untuk mengikuti Ladies Program di musuem batik Pekalongan.-FOTO-Dwi Fusti Hana Pertiwi

Radarpekalongan.co.id- Kegiatan Ladies program yang merupakan bagian dari rangkaian Musyawarah Komisariat Wilayah (Muskomwil) III Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) tahun 2025 di Kota Pekalongan sambangi museum batik Pekalongan, Kamis (24/4/2025).

BACA JUGA:TNI-Polri Rujuk ODGJ dari Desa Proto Pekalongan Ke RSJ Soerojo Magelang

Ketua Dekranasda Kota Pekalongan, Inggit Soraya yang hadir dalam kegiatan tersebut, menyambut hangat para tamu yang hadir. Ia menyampaikan rasa syukurnya atas kelancaran acara dan antusiasme para peserta. 

BACA JUGA:Paska Bencana Alam Yang Telan 26 Korban Jiwa, Kawasan Hutan Petungkriyono Harus Dihijaukan!

Tidak hanya menjadi ajang koordinasi antar pemimpin daerah, kegiatan ini juga menghadirkan program istimewa bagi para pendamping kepala daerah melalui Ladies Program yang menampilkan keunikan membatik di atas payung. 

BACA JUGA:Heboh! Serbu Promo Gantung Alfamart Terbaru April-Mei 2025, Diskon Kebutuhan Rumah Tangga Bikin Hemat!

"Kami mengajak para istri Walikota untuk mengikuti Ladies Program, yakni kegiatan membatik tulis di atas payung. Ini menjadi pengalaman menarik, bahkan bagi saya sendiri karena membatik di atas payung bukan hal yang umum. Meski terlihat mudah, nyatanya cukup sulit dan membutuhkan ketekunan serta kesabaran," ungkap Inggit.

Selain membatik, para peserta juga diajak menilik pameran Museum Batik kolaborasi dengan Bank Indonesia hingga showroom Dekranasda Kota Pekalongan yang menampilkan berbagai produk unggulan dari para UKM binaan dari berbagai sektor. Kegiatan ini dirancang untuk memperkenalkan lebih dekat kekayaan budaya lokal Pekalongan kepada para tamu, dengan tema sentral membatik. 

BACA JUGA:Musrenbangwil Eks Karesidenan Pekalongan, Pemkab Pekalongan Usulkan 5 Program Prioritas

Inggit berharap, kegiatan ini tak sekadar menjadi agenda seremonial, tetapi juga ruang berbagi inspirasi antar daerah. Apa yang ditampilkan oleh Kota Pekalongan bisa menjadi ide baru yang dibawa pulang oleh para tamu. "Mudah-mudahan pengalaman ini bisa menjadi inspirasi yang bermanfaat dan dapat diterapkan di daerah masing-masing,” imbuhnya.

BACA JUGA:Ahmad Luthfi Minta Anak Muda Jadi Petani Kreatif

Sementara itu, Ketua TP PKK Kota Salatiga, Retno Robby Hernawan membagikan kesan positifnya selama mengikuti kegiatan tersebut. Setelah mencoba membatik payung, ia menilai bahwa membuat karya batik di atas kain atau media lain tidaklah mudah dan membutuhkan ketelitian dan ketekunannya tersendiri hingga menghasilkan karya yang menawan. “Seru banget, ini pertama kali saya membatik di atas payung. Ternyata tidak mudah, apalagi saat memegang canting yang bisa netes jika tidak hati-hati. Tapi sangat menyenangkan dan menantang,” ujarnya.

BACA JUGA:Upayakan Konservasi, Gunung Slamet Diusulkan Jadi Taman Nasional

Tak hanya kegiatan budaya, kekayaan kuliner khas Pekalongan juga memikat dirinya. “Soto tauto dan megononya juara, rasanya mantap dan punya ciri khas tersendiri. Minuman oriental produk asli Kota Pekalongan juga sangat enak dan segar, yang paling jadi favorit saya rasa mocca dan nanas,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: