KAJEN - Kondisi banjir di Desa Jeruksari, Kecamatan Tirto, Kabupaten Pekalongan, kian parah. Pasalnya, pompa air di pintu Sebakung, perbatasan Desa Jeruksari, dengan Desa Pabean, Kecamatan Pekalongan Utara, Kota Pekalongan, rusak. Mesin pompa yang tak beroperasi ini membuat air dari arah timur tidak bisa dikeluarkan ke sungai.
Akibatnya, sekitar 850 rumah di Desa Jeruksari masih tergenang banjir. Dampaknya sampai ke RW 1, 2, 3, 4, 5, hingga 6.
Perangkat Desa Jeruksari, Wahyu mengatakan, rumah pompa sudah beberapa hari ini rusak dan masih dalam proses perbaikan. Sehingga, mesin yang tak beroperasi itu membuat banjir di desanya belum juga surut.
"Kalau pas tidak rusak, operasinya setiap pukul 8 pagi sampai 4 sore. Sehingga kalau malam hujan, masih tetap kebanjiran. Nah sekarang rusak, jadi sama sekali belum beroperasi lagi," kata Wahyu, kemarin (18/2).
Dikatakan, rumah pompa ini berada di RW 6 Jeruksari, tepatnya di perbatasan Desa Jeruksari-Pabean. Operasionalnya milik Pemkot Pekalongan.
"Kalau yang Kabupaten Pekalongan ada di hulu pantai, dekat tanggul," ungkap dia.
Ia berharap, pompa air tersebut bisa segera diperbaiki. Selain itu, jam operasional juga dapat diperpanjang hingga malam hari. Sehingga, diharapkan banjir bisa segera surut.
Sebab, akibat tergenang banjir berlarut-larut, membuat aktivitas warga Jeruksari terhambat. Roda perekonomian di desa tersebut juga tersendat.
"Banjir sudah hampir sebulan. Perekonomian warga menjadi terganggu. Kami harap, banjir bisa segera surut," tandas Wahyu. (yan)