Tentu saja, kasus ini masih "belum terpecahkan sepenuhnya". Namun justru di situlah letak tantangan dan nilai pembelajaran yang sesungguhnya.
Dengan metode seperti ini, pembelajaran bukan lagi rutinitas hafalan semata. Ia berubah menjadi pengalaman yang berkesan dan bermakna. Anak-anak tidak hanya memahami materi, tetapi juga mengasah rasa ingin tahu, empati, kemampuan menganalisis, dan keberanian berpendapat.
Kegiatan seperti ini menunjukkan bahwa pendidikan yang menyenangkan bukanlah utopia. Ia bisa diwujudkan dengan kreativitas guru, semangat siswa, dan dukungan lingkungan sekolah.
Dan siapa sangka, dari ruang kelas sederhana di MI Walisongo Kranji 02, lahir detektif-detektif cilik yang bukan hanya cerdas, tapi juga siap menghadapi tantangan dengan logika dan nurani.(mal)