BATANG – Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, menekankan semangat kebersamaan dan kerendahan hati dalam melayani sebagai fondasi utama pembangunan daerah.
Pesan ini disampaikan secara khusus saat memimpin rangkaian peringatan Hari Jadi ke-80 Provinsi Jawa Tengah tahun 2025, usai menghadiri upacara di Kantor Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Industropolis, Kabupaten Batang, Selasa siang.
Luthfi menegaskan bahwa kemajuan Jawa Tengah tidak dapat digantungkan pada figur individu, melainkan harus dibangun melalui kolaborasi erat seluruh pemangku kepentingan.
"Esensi pembangunan Jawa Tengah terletak pada semangat kebersamaan, kegotongroyongan, serta sikap rendah hati dalam mengabdi kepada masyarakat," ucap Luthfi kepada para jajaran pemerintah dan undangan yang hadir.
BACA JUGA:Ribuan Warga Padati Jateng Bersholawat di Batang, Gubernur Ahmad Luthfi Sampaikan Pesan Kebersamaan
BACA JUGA:HUT ke-80 RI, Gubernur Jateng Serahkan Remisi bagi 8.737 Warga dan Anak Binaan
Lebih lanjut, Gubernur menolak keras pendekatan sektoral dan egois. "Kita tidak boleh bekerja secara terkotak-kotak atau saling bersaing tidak sehat. Jiwa Jawa Tengah adalah persatuan dan gotong royong, warisan berharga yang dititipkan para pendahulu kita. Kita memerlukan semangat 'super team', bukan mengandalkan 'superman' tunggal," tegasnya dengan penuh keyakinan.
Luthfi juga menyampaikan pesan penting bagi seluruh pejabat publik di wilayahnya. Ia mengingatkan tiga frasa kunci yang wajib dipegang teguh: "minta tolong", "minta maaf", dan "terima kasih". Menurutnya, pengucapan kata-kata tersebut sama sekali tidak mengurangi wibawa atau derajat seorang pejabat.
"Tidak ada martabat kita yang turun saat menyampaikan 'maaf, Pak' atau 'maaf, Bu'. Demikian pula, tidak akan mengurangi kehormatan kita ketika mengucapkan 'terima kasih'," jelas Luthfi. "Justru sebaliknya, sikap inilah yang menjadi dasar membangun kepercayaan antara pemerintah, tokoh agama (ulama), pemimpin formal (umara), dan seluruh lapisan masyarakat."
Di bidang ekonomi, Gubernur mendorong para Bupati dan Wali Kota se-Jawa Tengah untuk mempererat sinergi dalam pengembangan kawasan industri. Kerja sama ini, menurutnya, sangat strategis untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) sekaligus memperkuat daya saing provinsi di kancah nasional maupun global.
Momentum peringatan delapan dekade Jawa Tengah ini, ditegaskan Luthfi, harus dimaknai sebagai titik tolak untuk memperkokoh komitmen bersama.
Tujuannya jelas: membangun Jawa Tengah yang semakin maju, sejahtera, dan tetap mengakar pada nilai-nilai luhur kerukunan serta kebersamaan sebagai identitas khas masyarakatnya.
Usia 80 tahun diharapkan menjadi batu pijakan menuju kejayaan yang lebih besar, dengan semangat kolektif sebagai penggerak utamanya.