PEKALONGAN, RADARPEKALONGAN.CO.ID- Ratusan siswa SDIT Ulul Albab membuktikan ketangguhan mereka saat mengikuti Supercamp 2025 di Lapangan Tembak Mako Brimob Kota Pekalongan pada Jumat–Sabtu, 10–11 Oktober 2025. Di tengah tantangan cuaca ekstrem, mulai dari panas terik hingga hujan deras, para siswa berhasil belajar kemandirian dan kepedulian sosial yang mendalam.
Kegiatan yang menjadi bagian dari program tengah semester ini dirancang untuk membentuk karakter dan empati siswa. Ketua Umum Supercamp, Ustadz Muslimin, menegaskan bahwa Supercamp lebih dari sekadar berkemah. "Supercamp ini mengajarkan anak-anak untuk menjadi pribadi tangguh dan berempati. Mereka belajar menghadapi tantangan alam sambil bekerja sama dengan teman-teman dan para pendamping," tuturnya.
Meski malam harinya diguyur hujan deras, kekompakan antara peserta dan pendamping semakin solid. Salah satu pendamping, Ustadz Mudhofar, mengakui bahwa situasi tersebut membutuhkan kesabaran ekstra. "Kami harus mencurahkan perhatian agar semua anak merasa nyaman dan aman, terutama bagi yang butuh perhatian khusus," ujarnya.
Hal serupa dirasakan oleh Ustadzah Ainun yang melihat kemandirian siswa tumbuh secara alami. "Anak-anak menjemur pakaian pramukanya yang basah tanpa disuruh. Itu hal kecil, tapi menunjukkan tanggung jawab dan kemandirian yang tumbuh alami," katanya bangga.
Proses pembelajaran juga terjadi di dapur logistik, di mana Penanggung Jawab Sie Konsumsi, Ustadzah Naila, bersama timnya menyiapkan makanan untuk seluruh peserta. "Kami belajar tentang kerja sama, ketelitian, dan keikhlasan. Tugas ini bukan sekadar memasak, tapi memastikan semua peserta tetap bersemangat dan nyaman selama kegiatan," jelas Ustdzah Nisa
Selain itu, Supercamp 2025 juga menanamkan nilai-nilai kemanusiaan melalui Pos Lumbung Kemanusiaan, tempat siswa mengumpulkan donasi untuk Muslim di Palestina. Langkah ini diharapkan dapat menumbuhkan empati dan solidaritas sejak dini.
Bagi peserta, pengalaman ini menjadi momen yang tak terlupakan. Zhahira, siswi kelas 4D, merasa sangat gembira. "Seru banget! Kita belajar sambil main, terus bisa bareng teman-teman," katanya. Senada dengan Zhahira, Sakha, siswa kelas 4C, mengaku lelah tetapi senang. "Capek, tapi seru. Banyak hal baru yang bikin semangat," ujarnya sambil tersenyum. Semangat para peserta tidak luntur sedikit pun, bahkan hingga acara pentas seni yang sempat diguyur hujan di malam hari.
Supercamp 2025 akhirnya ditutup dengan penuh kebanggaan, meninggalkan kesan mendalam bagi setiap siswa. Sebuah perjalanan belajar yang mengajarkan makna kerja sama, tanggung jawab, dan kepedulian, membentuk generasi Ulul Albab yang tangguh, mandiri, dan berhati mulia.(mal)