Antisipasi Bencana, Polres dan BPBD Batang Perkuat Kesiapsiagaan Menjelang Puncak Musim Hujan

Rabu 05-11-2025,18:30 WIB
Reporter : Dony Widyo
Editor : Dony Widyo

BATANG - Menghadapi ancaman bencana hidrometeorologi pada puncak musim hujan yang diprakirakan terjadi awal tahun depan, Polres Batang dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat memperkuat kesiapsiagaan dengan menggelar gladi kesiapan peralatan dan personel.

Apel Kesiapsiagaan Tanggap Bencana digelar untuk memastikan seluruh sarana prasarana penanganan darurat, mulai dari kendaraan operasional hingga peralatan evakuasi, berada dalam kondisi siap pakai.

Kapolres Batang, AKBP Edi Rahmat Mulyana, secara langsung memimpin pengecekan kondisi peralatan di halaman Mapolres, Rabu 5 Oktober 2025. Ia menyatakan bahwa hasil pemeriksaan bersama instansi terkait menunjukkan tingkat kesiapan yang optimal.

“Secara keseluruhan, peralatan dalam kondisi terawat dan siap dioperasikan. Tidak ditemukan kendala signifikan yang dapat menghambat operasi penanganan darurat,” kata Edi.

BACA JUGA:Kesal hingga Trauma Makin Banyak Kasus Kecelakaan di Pantura, Warga Batang Minta Pembatasan Truk Sumbu Tiga

BACA JUGA:Dugaan Keracunan Masal Siswa SMK Kandeman, Dinkes Batang Kirim 9 Sampel Makanan ke Laboratorium di Semarang

Tidak hanya berfokus pada aspek perlengkapan, kesiapan logistik dan personel untuk mendirikan dapur umum di lokasi terdampak bencana juga telah disiapkan. Pemantauan secara rutin, menurut Edi, telah difokuskan pada sejumlah kecamatan yang masuk dalam kategori rawan, seperti Bawang dan Blado.

“Berdasarkan pantauan BMKG, kondisi Batang saat ini masih stabil dengan curah hujan dalam kisaran normal. Namun, kewaspadaan tetap harus ditingkatkan,” imbuhnya.

Sinergi Antarlembaga dan Normalisasi Sungai

Kepala BPBD Batang, Wawan Nurdiansyah, mengapresiasi inisiatif apel kesiapsiagaan tersebut. Ia menekankan pentingnya koordinasi yang solid antarlembaga untuk memastikan respons yang cepat dan terintegrasi apabila bencana terjadi.

Pemkab Batang, melalui Dinas Sosial, disebutnya telah menyiapkan mekanisme dukungan logistik, termasuk dengan melakukan simulasi pengoperasian dapur umum.

“Sinergi antar-otoritas, termasuk dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR), menjadi kunci. Saat ini, upaya pre-emptif seperti normalisasi aliran sungai di sejumlah titik rawan banjir terus digenjot,” ujar Wawan.

Beberapa lokasi yang telah menjalani program normalisasi sungai antara lain meliputi Kasepuhan, Kauman, dan Watesalit. Langkah teknis ini diharapkan dapat mengoptimalkan kapasitas tampung sungai dan meminimalisasi genangan air saat hujan dengan intensitas tinggi.

Meski saat ini intensitas hujan di Batang masih tergolong sedang, BPBD memproyeksikan puncak curah hujan akan terjadi pada Januari 2026.

“Dengan segala persiapan yang telah dilakukan, mulai dari kesiapan alat, personel, hingga langkah preventif seperti normalisasi sungai, harapannya dampak bencana hidrometeorologi dapat diminimalisir,” pungkas Wawan.

Kategori :