PLTU Batang dan TP PKK Latih Petani Kopi Tombo Perkuat Rantai Nilai dan Kelestarian Lingkungan

Senin 24-11-2025,13:46 WIB
Reporter : Dony Widyo
Editor : Dony Widyo

BATANG — Sebanyak 50 petani kopi dan 15 kader PKK di Kabupaten Batang, Jawa Tengah, mengikuti program pendampingan peningkatan kualitas usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) komoditas kopi. 

Program kolaborasi antara PT Bhimasena Power Indonesia (BPI), pengelola Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Batang, dan Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) setempat ini digelar di Desa Tombo, Kecamatan Bandar, Minggu 23 November 2025.

Inisiatif ini dirancang untuk mengakselerasi daya saing kopi lokal Batang melalui pendekatan dua pilar utama: penguatan rantai pasok dan penerapan praktik budidaya yang ramah lingkungan.

Pelatihan menghadirkan pakar industri dari Panna Coffee, Fritz Januar, yang membawakan materi strategi peningkatan kapasitas rantai nilai. Sementara itu, Manajer SwaraOwa, Bayu Iryanto, memaparkan peluang pengembangan "kopi konservasi" yang selaras dengan pelestarian keanekaragaman hayati. Para peserta juga mendapat inspirasi dari kisah sukses petani kopi, Reza, yang berhasil mengekspor produknya ke pasar internasional.

BACA JUGA:Book Smart, Street Smart, Spiritual Smart: Formula Lengkap Agen Perubahan Masa Depan

BACA JUGA:PGRI Batang Komitmen Tingkatkan Kualitas Pendidikan Lewat Inovasi Guru di Tengah Transformasi Industri

Ketua TP PKK Kabupaten Batang, Faelasufa M. Faiz Kurniawan, dalam sambutannya menegaskan optimisme terhadap masa depan kopi Desa Tombo. Ia menyoroti karakter masyarakat dan kepemimpinan kepala desa yang visioner sebagai modal sosial yang kuat.

"Orang sukses adalah orang yang mau belajar. Semoga materi hari ini tidak hanya disimak, tetapi benar-benar diwujudkan dalam tindakan nyata di lapangan," ujar Faelasufa.

Sebagai bentuk dukungan konkret, TP PKK menyerahkan bantuan 30 unit terpal pengering biji kopi kepada para petani. Bantuan ini diharapkan dapat langsung meningkatkan mutu hasil panen.

Di tempat yang sama, General Manager Stakeholder Relation PT BPI, Aryamir H. Sulasmoro, menekankan bahwa program ini merupakan bagian dari komitmen perusahaan untuk memberikan nilai tambah bagi perekonomian masyarakat sekitar.

"Keandalan operasional pembangkit listrik kami harus sejalan dengan kontribusi positif bagi daerah. Melalui program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR), kami fokus mendorong kopi sebagai salah satu potensi ekonomi strategis di Batang," kata Aryamir.

Aryamir menambahkan, peningkatan taraf hidup petani harus berjalan beriringan dengan prinsip perlindungan lingkungan. Perusahaan mendorong agar para petani tidak hanya mengejar kuantitas, tetapi juga menerapkan budidaya berkelanjutan untuk menjaga daya dukung ekosistem.

"Sinergi dengan TP PKK kami pandang sebagai langkah kunci untuk membangun ekosistem kopi Batang yang lebih kokoh dan berdaya saing global," tambahnya.

Melalui pelatihan ini, diharapkan lahir pelaku usaha kopi lokal yang tidak hanya cakap secara teknis dan bisnis, tetapi juga memiliki kesadaran untuk menjaga kelestarian alam, mencerminkan prinsip green economy yang menjadi tren global.

Kategori :