Rakornas PB 2020, Wali Kota Nyatakan Fokus Tanggulangi Bencana

Rabu 05-02-2020,12:30 WIB

HADIRI - Wali Kota Pekalongan HM Saelany Machfudz SE menghadiri Rapat Koordinasi Nasional Penanggulangan Bencana (Rakornas PB) 2020 yang dihadiri Presiden RI, Joko Widodo di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat, Selasa (4/2).

KOTA - Dalam Rapat Koordinasi Nasional Penanggulangan Bencana (Rakornas PB) 2020 yang dihadiri Presiden RI, Joko Widodo di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat, Selasa (4/2/2020), Wali Kota Pekalongan HM Saelany Machfudz SE menyatakan Pemkot fokus dalam menanggulangi bencana alam.

Itu dibuktikan dengan kerja nyata menyiagakan Posko Bencana BPBD di beberapa tempat. Mengingat pada bulan Februari ini perkiraan intensitas hujan masih tinggi. "Kamipun membuat tanggul darurat yang telah dilaksanakan di enam titik," ucap HM Saelany Machfudz.

Enam titik tanggul darurat, yang pertama berada di Tirto Kalibremi, RT 2 RW 1

2, kedua Kalibanger depan SMP 10

3, ketiga PasirKraton Kramat (PKK), keempat Pabean RW4

4 Jln Angkatan 66

5, kelima di Krapyak Gg.3 A

6 dan di Kelurahan PKK RT 1, 2 3 RW 4.

Langkah selanjutnya, sambung Wali Kota, menjalin komunikasi dengan penjaga pintu bendungan. Dengan begitu, tim kesiapsiagaan bisa melakukan monitoring pemetaan titik-titik rawan banjir akibat genangan air maupun limpasan air sungai di wilayah-wilayah sepanjang Sungai Kupang atau Loji, khususnya Kauman Ledok, Sampangan, Bugisan dan Krapyak. "Kamipun melakukan persiapan evakuasi dan menyiagakan perahu, pelampung maupun persiapan logistik jika dibutuhkan dengan siaga di lokasi dekat bantaran sungai sebagai upaya kedaruratan jika dibutuhkan," paparnya.

Selain itu, tegas Wali Kota, dirinya bersama kepala OPD juga rutin turun ke masyarakat untuk bekerja bakti, serta telah mengintruksikan kepada camat dan lurah untuk mengerahkan warganya guna membersihkan sampah yang menyumbat di saluran dan di sungai.

Hal itu sebagai salah satu cara mengantisipasi bencana alam berupa banjir.

Wali Kota mengungkapkan, dalam Rakor Penanggulangan Bencana disampaikan manajemen kebencanaan, ancaman geologi dan vulkanologi, ancaman hidrometrologi (kekeringan, karhutla, dan perubahan iklim), ancaman hidrometrologi (banjir, banjir bandang, tanah longsor, puting beliung, abrasi), dan ancaman limbah dan kegagalan teknologi.

"Melalui diskusi panel, kita akan semakin paham dengan langkah yang harus diupayakan. Sehingga bisa menemukan langkah strategis agar penanggulangan bencana di Kota Pekalongan juga lebih maksimal," terang Saelany.

Seperti diketahui, kegiatan yang diselenggarakan BNPB ini untuk mengajak berbagai pihak yang tergabung dalam penta-helix, yaitu pemerintah, dunia usaha, akademisi/pakar, masyarakat dan media massa, untuk mendiskusikan tantangan penanggulangan bencana di Indonesia dalam Rakornas PB agar secara kolektif sebagai bangsa Indonesia mampu menjadi individu yang tangguh.

Mengingat perubahan iklim yang tidak stabil potensi ancaman bencana dapat sewaktu-waktu hadir. Sehingga semua pihak harus bersinergi dalam menanggulangi bencana di Kota Pekalongan. (dur)

Tags :
Kategori :

Terkait