KEDUNGWUNI - Warga dan Pemerintah Desa Proto, Kecamatan Kedungwuni, Kabupaten Pekalongan merasa puas atas kinerja pemerintah mulai dari pemerintah pusat, provinsi hingga kabupaten karena konsisten menyalurkan bantuan kepada warga yang terkena dampak covid-19 selama pandemi. Apalagi, jenis dan bentuk bantuannya juga cukup banyak dan variatif, sehingga semua lapisan masyarakat mendapatkan manfaatnya. Selain itu, di Proto sendiri penyaluran bantuan mampu berjalan kondusif tanpa ada protes langsung warganya.
Demikian diungkapkan Fuad, Kepala Desa Proto, Kecamatan Kedungwuni, Kabupaten Pekalongan ketika ditemui di kantornya, Senin (22/6/2020).
Disampaikan Fuad bahwa di Desa Proto hampir semua lapisan masyarakat mendapatkan bantuan dari dampak Covid-19. Pihaknya juga memastikan tidak ada warganya yang mendapatkan bantuan double. Bantuan yang ada mulai dari Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), Kartu KKS, Bantuan Sosial Tunai (BST) hingga BLT DD sendiri mampu mengcover keselurahan warga Proto yang membutuhkan.
"Di Desa Proto ini yang tidak mendapat bantuan dari pihak pemerintah bisa ditutupi, atau bisa dialihkan dengan bantuan dana desa, BLT dana desa sendiri nilainya Rp 600.000 ribu kali 3 bulan. Dan ini sudah penyaluran tahap kedua bulan Juni untuk BLT DD di Desa Proto. Tidak hanya itu, sesuai Permendes bantuan DD ditambah tiga bulan nominalnya dikurangi sehingga menjadi Rp 300.000 ribu mulai Juli, Agustus, dan September," jelas Fuad.
Bahkan, kata dia, untuk golongan masyarakat menengah pun sejauh memang terdampak Covid-19, maka tetap tercatat mendapat manfaat bantuan.
"Nah kemudian untuk masyarakat mampu, yang tergolong masyarakat ekonomi menengah ke atas ini memang saya berikan bantuan sembako dari kabupaten yang nilainya Rp 150 ribu kali 2 bulan. Alhamdulillah sudah berjalan. Dan di Desa Proto sendiri masih kondusif, tidak ada yang protes ataupun kecewa. karena memang pendataan kita mulai dari RT dan pendekatan secara individu ke warga. Kita kasih pengertian, desa tidak mungkin mendata seluruh warganya. Alhamdulillah, masyarakat Proto menerima dan rela yang warga menengah dapat bantuan 2 kali dari kabupaten," terangnya.
Yang paling utama, lanjut Fuad, proses penyalurannya berjalan efektif dan tanpa protes dari warga karena pendataan memang bersumber dari RT. Selain itu, tokoh masyarakat yang dipandang berpengaruh juga selalu dilibatkan dalam pelaksanaannya.
"Total KK di Desa Proto itu sekitar 800, dengan rincian bantuan untuk PKH dan BPNT itu 147 KK, kemudian KKS 94 KK, BST 105 KK, dan kemudian Dana Desa sendiri 189 KK. Sisanya itu kecuali PNS dialihkan bagi yang mampu dikasih sembako dari Kabupaten. Jadi semua rata dan sudah tercover," urainya.
Dan untuk proses penyalurannya juga tentu sudah sesuai dengan arahan protokol kesehatan. "Penerapan protokol kesehatan jelas diterapkan dalam proses penyaluran bantuan selama ini mulai wajib pakai masker, cuci tangan hingga mengatur jarak antar warga," tutupnya. (ap3)