Rumahnya Terendam Banjir, Ribuan Warga Kota Pekalongan Terpaksa Mengungsi

Kamis 20-02-2020,16:20 WIB

MENGUNGSI DI MASJID - Ratusan warga dari sejumlah kelurahan di Kecamatan Pekalongan Barat yang terdampak banjir mengungsi di Masjid Al Karomah, Tirto, Pekalongan Barat, Kamis (20/2/2020) siang. WAHYU HIDAYAT

KOTA - Ribuan warga Kota Pekalongan terpaksa mengungsi ke sejumlah lokasi pengungsian karena rumahnya terendam banjir akibat hujan deras dan meluapnya Sungai Bremi dan Sungai Meduri sejak Rabu (19/2/2020) malam hingga Kamis (20/2/2020).

Fatimah (42), warga Kampung Sidomulyo, Pasirsari, Kelurahan Pasirkratonkramat, Kecamatan Pekalongan Barat menuturkan dirinya bersama keluarganya mengungsi karena rumahnya terendam banjir hingga 1 meter sejak Rabu malam. "Ini sekeluarga kami mau mengungsi ke Masjid Al Karomah karena rumah kebanjiran. Total kami sekeluarga ada 11 orang, mau mengungsi semua," katanya, Kamis (20/2/2020) pagi.

Kepala Pelaksana BPBD Kota Pekalongan Saminta, melalui Kasi Kesiapsiagaan dan Penanggulangan Bencana Dimas Arga Yudha menuturkan, banjir dimulai sejak Rabu malam ba'da Maghrib akibat hujan deras dan luapan Sungai Meduri dan Bremi. "Hampir 80 persen wilayah di Kota Pekalongan tergenang. Tetapi yang paling parah di Kecamatan Pekalongan Barat, khususnya di Kelurahan Tirto," katanya, Kamis (20/2/2020) siang.

Ditambahkan Dimas bahwa BPBD bersama para relawan, tim SAR, TNI, Polri sejak Rabu malam (19/2/2020) telah melakukan evakuasi terhadap warga. "Evakuasi dilakukan untuk memastikan masyarakat aman, kita evakuasi ke tempat-tempat pengungsian yang telah disediakan," ungkapnya.

Adapun jumlah warga terdampak banjir yang mengungsi menurutnya masih terus berubah karena proses evakuasi hingga Kamis siang masih berlangsung. "Di sisi lain warga yang sudah diungsikan ada pula yang kembali untuk menengok kondisi rumahnya masing-masing," tuturnya.

Dimas memaparkan, berdasar data sementara, BPBD mencatat jumlah pengungsi hingga Kamis (20/2/2020) siang mencapai sekitar 1.100 orang. Mereka tersebar di sejumlah lokasi pengungsian, antara lain Masjid Al Karomah, Mushola Al Ikhsan, Mushola Darul Istiqomah, Mushola Al Anwar, Aula Kecamatan Pekalongan Barat, Masjid RSUD Bendan, Aula Kelurahan Tirto, Mushola Al Muhibin, dan TPQ Al Hikmah.

"Bantuan dari tadi pagi sudah mulai disalurkan. Pemkot Pekalongan bersama instansi dan pihak terkait selain memastikan tempat pengungsian aman dan layak dari sisi tempat maupun fasilitas, juga mendistribusikan makanan siap santap untuk warga terdampak banjir," imbuhnya.

Data yang dihimpun Radar Pekalongan dari berbagai sumber maupun pemantauan di lapangan, jumlah pengungsi terbanyak berada di Masjid Al Karomah.

Menurut data BPBD Kota Pekalongan hingga Kamis (20/2/2020) pukul 11.00 WIB, jumlah pengungsi di wilayah Kecamatan Pekalongan Barat mencapai 1.109 orang, berasal dari Kelurahan Tirto, Pasirkratonkramat, dan Bendan Kergon. Perinciannya, di Masjid Al Karomah sejumlah 454 orang, di Aula Kelurahan Tirto 166 orang, di Mushola Al Ikhsan 62 orang, di Mushola Darul Istiqomah 172 orang, di Aula Kecamatan Pekalongan Barat 185 orang, di Aula Kantor Kelurahan Pasirkratonkramat 25 orang, dan di Masjid RSUD Bendan 45 orang.

Kemudian di Kecamatan Pekalongan Utara, pengungsi sejumlah 39 orang. Mereka berasal dari Kelurahan Padukuhankraton dan Krapyak. Perinciannya, di Mushola Al Muhajirin Pabean sejumlah 25 orang, di Mushola As Sunah (Krapyak) 4 orang, dan di Mushola Al Aqsa (Krapyak) 10 orang.

Sementara untuk Kecamatan Pekalongan Timur maupun Pekalongan Selatan, belum ada warga yang mengungsi. Meski demikian, warga di empat kelurahan di Kecamatan Pekalongan Timur membutuhkan droping bantuan makanan. Antara lain, Kelurahan Baros sekitar 500 orang, Kelurahan Poncol 1.000 orang, Kelurahan Gamer 700 orang, dan Kelurahan Setono 300 orang. Logistik makanan untuk warga Pekalongan Timur ini rencananya akan didroping dari posko dapur umum setempat yang akan didirikan di Kelurahan Kalibaros, Poncol, dan Kantor Kecamatan Pekalongan Timur. (way)

Tags :
Kategori :

Terkait