Serapan Jampersal Rendah

Rabu 12-02-2020,10:17 WIB

**Tahun Ini, Dinkes Gandeng 5 Rumah Sakit

KERJASAMA - Dinkes Kendal bekerjasama (MoU) dengan lima Rumah Sakit (RS) di Kendal, lakukan pelayanan program Jampersal.

KENDAL - Di tengah kasus angka kematian ibu melahirkan (AKI) yang masih tinggi di Kabupaten Kendal, serapan program Jaminan Persalinan (Jampersal) untuk warga miskin justru tercatat rendah. Tahun 2019, realisasi Jampersal hanya mencapai 66 persen.

Kepala Dinas (Dinkes) Kesehatan Kendal, Ferinando Rad Bonay mengakui, sejauh ini tingkat penyerapan anggaran untuk program Jampersal tercatat masih rendah. Sesuai data Dinkes, realisasi di tahun 2019 tercatat hanya 66 persen, sementara di tahun 2018 malah hanya 51,52 persen. "Ini menunjukkan bahwa masyarakat belum memanfaatkan dengan baik program Jampersal ini," ungkapnya.

Dijelaskan, rendahnya serapan Jampersal itu disebabkan banyak faktor, salah satunya tidak tercovernya jaminan kesehatan bagi warga miskin. Ada juga kasus ibu hamil yang mempunyai riwayat penyakit beresiko tinggi, sehingga persalinan harus dilakukan di rumah sakit.

"Persalinan normal bisa ditangani di Puskesmas. Jika ibu hami (Bimul) beresiko tinggi, misal punya riwayat sakit jantung, paru-paru, dan lainnya yang rentan membahayakan, maka harus dirujuk ke rumah sakit. Ada juga RTP (rumah tunggu persalinan). Bagi yang akan melahirkan dan yang nunggu juga anggarkan. Mereka ditanggung biayanya. Silahkan manfaatkan itu," jelas Ferinando.

Padahal, sesuai data Dinkes, tren kasus angka kematian ibu melahirkan (AKI) di Kabupaten Tegal tercatat cukup mengkhawatirkan. Dari data yang ada, AKI di Kabupaten Kendal 2016 sebanyak 21 kasus, 19 kasus (2017), dan 25 (2018) dan sampai Maret 2019 terdapat 3 kasus AKI.

Sedangkan AKB pada 2015 sebanyak 35 kejadian, 21 kasus 2016, 25 kasus 2017, 16 kasus 2018 dan sampai Maret 2019 15 kasus AKB di Kabupaten Kendal.

GANDENG RUMAH SAKIT

Rendahnya serapan program Jampersal pun menjadi perhatian tersendiri Pemkab Kendal. Untuk itu, tahun ini anggaran senilai Rp 2,5 miliar digelontorkan untuk melayani persalinan warga tak mampu.

Pun pelayanannya kini tidak hanya domain Puskesmas, melainkan juga di lima rumah sakit yang telah menjalin kerjasama dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kendal.

Hal itu dibenarkan Kepala Dinas (Dinkes) Kesehatan Kendal, Ferinando Rad Bonay, Selasa (11/2/2020). Kata dia, lima rumah sakit yang sudah jalin kerjasama program Jampersal itu adalah RSUD Soewondo, RS Charli, RS Darul Istiqomah, RS Baitul Hikmah, dan RSI Kendal. Untuk Puskesmas yang melayani fasilitas program tersebut seperti di Puskesmas Patean dan seluruh Puskesmas di Selokaton.

"Wilayah atas lainya, semua Puskesmas di Kecamatan Boja juga melayani. Untuk Pantura, di Puskesmas Ringinarum dan Puskesmas Kendal I. Silahkan masyarakat tidak mampu yang sudah terkover jaminan kesehatan bisa manfaatkan fasilitas program Jampersal ini. Biaya persalinan sudah ditanggung pemerintah," terangnya. (lid)

Tags :
Kategori :

Terkait