Musim Hujan, Produksi Ikan Asin Turun

Sabtu 08-02-2020,10:00 WIB

*Produsen Kesulitan Jemur Ikan

MENJEMUR - Pengusaha ikan asin di Kelurahan Bandengan, kesulitan menjemur ikan asin yang akan diproduksinya. Karean hanya andalkan panas matahari.

KENDAL - Pengusaha ikan asin di Kelurahan Bandengan, Kecamatan Kendal Kota, mengaku kesulitan menjemur ikan asin yang akan diproduksinya. Hal itu lantaran cuaca yang tidak menentu di musim penghujan, Sehingga produksi ikan asin turun drastis.

"Penjemuran ikan asin hanya andalkan panas sinar matahari. Panas tak tentu, tiba-tiba mendung dan hujan. Keluar masuk rumah jemur ikan asin ini memang harus dilakukan," kata Jumari, pekerja produksi ikan asin, kemarin.

Diungkapkan, dengan kondisi cuaca yang tak menentu tersebut, masa penjemuran ikan asin bisa berlangsung lebih lama. Dari satu hari masa penjemuran pada umumnya, bisa mnjadi 2-3 hari saat di musim hujan.

"Bahan baku ikan asin direbus dulu lalu dijemur biasanya 1 hari sudah kering.Tapi kalau musin seperti saat ini bisa dua atau tiga hari penjemuran," terangnya.

Meski pasokan ikan asin dari nelayan masih tergolong aman, ia meyebut tidak menutup kemungkinan harga penjualan ikan asin akan naik dengan lambatnya proses pengeringan. Meski kenaikannya tidak akan siginifikan dari harga sebelumnya. "Misal ada kenaikan saat penjualan kembali tidak banyak paling beberapa ribu saja, namun itu tak seterusnya juga," ungkapnya.

Suplayer ikan asin, Agus Supriyono mengatakan, hasil tangkapan ikan nelayan saat musim hujan hanya jenis ikan ninis. Hasil tangkapan itu masuk ikan yang kurang bagus jika diolah menjadi ikan asin. Oleh nelayan dihargai Rp 1.500 perkilo. Harga tersebut diprediksi tidak akan mengalami banyak perubahan mengingat kualitas ikan yang rendah.

"Apalagi harga pasar ikan jenis ini jarang naik meski sampai di beberapa daerah lain. Kita jual ke Jakarta dengan kapasitas sesuai yang ada dari nelayan. Saat banyak bisa sampai 60 ton sehari," katanya. (lid)

Tags :
Kategori :

Terkait