Bendungan Glasing Ambrol, Ratusan Hektat Sawah Terancam Puso

Kamis 30-01-2020,14:58 WIB

Bupati Wihaji saat mengecek secara langsung kondisi bendungan Glasing yang ambrol.

Batang - Hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten beberapa waktu lalu, menyebabkan debit air sungai meningkat tajqm. Akibatnya, Bendung Glasing yang berada di Desa Siberuk, Kecamatan Tulis jebol.

Amblesnya bendungan juga diduga akibat adanya eksploitasi penambangan galian C yang lokasinya hanya beberapa meter dari bendung.

"Saya mendapatkan laporan dari warga terkait bendung ambles yang berakibat sawah di tiga desa sebanyak ratusan hektar tidak teraliri irigasi," ujar Bupati Wihaji disela-sela peninjauan bendung, Kamis (30/102020)

Jebolnya bendung tersebut menyebabkan 146 hektar sawah yang ada di empat desa di wilayah Kecamatan Tulis terdampak. Yaitu Desa Kaliboyo, Simbang Desa, Beji dan Jrakahpayung.

"Setelah melihat langsung, ada kurasakan yang cukup parah, sehingga secara teori air tidak mungkin mengalir. Oleh karena itu, secepatnya Dinas PU PR segera lakukan perbaikan bendung agat sawahnya segera mendapatkan air kembali," jelas Wihaji.

Selain dinas terkait, bupati juga berharap agar masyarakat dan petani terdampak untuk ikut membantu kerja bhakti. Hal itu agar kemanfaatan bendung bisa berfungsi seperti semula.

Kepala Bidang Pengairan, Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Batang, Farida Ariyani mengatakan, Bendung Glasing di Desa Siberuk yang amblas berfungsi mengairi area persawahan sekitar 100 hektar lebih.

"Bendung Glasing memang satu jaringan tapi ada saluran untuk tiga lokasi yakni saluran irogasi sekundernya cempoko dan susukan untuk irigasi Primer Glasing," beber Farida.

Amblasnya bendung tersebut selain dikarena debit air tinggi dan derasnya air sungai.

"Banjirnya mrmang deras tapi juga ada juga faktor lain rusaknya sungai, diduga akibat ekploitasi pertambangan galian c di dekat bendung yang jaraknya 20 meter," ungkap Farida.

Asrori Ketua Gapoktan Kaliboyo mengatakan, akibat ambrolnya bendung menyebabkan sekitar 115 hektar persawahan di Desa Kaliboyo, Simbang Desa dan Beji dan sebagian Jrakahpayung tidak bisa mendapat aliran air.

"Tanaman padai sudah sekiatr 40 hari, kalau tidak ada hujan otomtis akan mati tanaman padinya, karena tidak teraliri air irigasi. Kalau satu bulan saja tidak ada air akan terjadi puso. Untuk mengatasinya, warga terpaksa sewa mesin pompa air," beber Asrori.

Empat kepala desa yang mendampingi sidak Bupati berhatap agar bendungan bisa diperbaiki. Sehingga areal persawahan mereka bisa kembali mendapat pasokan air. (don)

Simak videonya :

https://m.youtube.com/watch?v=99jASc63TuQ#menu
Tags :
Kategori :

Terkait